bakabar.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mendesak pemerintah untuk bertindak esktra dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Kalimantan.
“Kita desak agar pemerintah baik KLHK maupun BNPB segera mengambil tindakan ekstra, baik secara kebijakan maupun anggaran. Segera perbanyak water boombing dan hujan buatan,” kata Daniel, kepada bakabar.com di Jakarta, Selasa (3/10).
Daniel juga menyoroti dampak karhutla yang terjadi di Kalimantan Barat dan Selatan yang mengakibatkan masyarakat sekitar terganggu, karena permasalahan tersebut tak kunjung terselesaikan.
“Karhutla ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan manusia, keanekaragaman hayati, serta menyebabkan kerugian ekonomi yang besar,” jelasnya.
Baca Juga: Masyarakat Diimbau Tak Sulut Karhutla Makin Mengganas!
Baca Juga: Karhutla di Banjar Tembus 636 Hektare!
Karhutla di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan yang terjadi sekian kali menyebabkan anak-anak sekolah diliburkan. Tak hanya itu, aktivitas penerbangan beberapa kali juga mengalami gangguan akibat kabut asap yang disebabkan dari kahurtla.
“Ibu dan anak-anak banyak yang masuk rumah sakit akibat gangguan pernapasan,” sambungnya.
Legislator fraksi PKB ini juga meminta untuk terus meningkatkan intensitas pemadaman dengan water bombing dan hujan buatan.
“Water boombing sudah dilakukan tapi intensitasnya kita dorong untuk diperbanyak, hujan buatan kita minta bila awan sudah memungkinkan agar langsung dilakukan, termasuk beri perhatian khusus bagi kesehatan ibu dan anak-anak yang terdampak,” tandasnya.
Baca Juga: Terkuak! Karhutla di Tapin 99 Persen Akibat Ulah Manusia
Baca Juga: 17 Perusahaan Biang Keladi Karhutla di Kalimantan-Sumatera Terungkap!
Sebelumnya, Manager Kampanye Hutan dan Kebun Eksekutif Nasional Walhi, Uli Arta Siagian menilai selama ini hutan di Kalimantan dikelola secara tidak bertanggung jawab oleh korporasi pemegang izin perkebunan monokultur dan hutan tanaman industri.
“Praktik buruk pengelolaan gambut oleh pemegang konsesi dilakukan dengan cara sengaja, yakni dengan membakar untuk pembersihan lahan. Jadi, land clearing dengan cara membakar itu bisa lebih hemat,” jelasnya.