bakabar.com, JAKARTA – Festival Film Cannes yang dimulai pada 16 Mei 2023, kini telah berakhir. Selama penyelenggaraan acara, hadir salah satu film hasil karya anak bangsa.
Basri & Salma: In a Never Ending Comedy merupakan film pendek garapan sutradara Khozy Rizal. Film tersebut menjadi salah satu karya anak Indonesia yang ikut bersaing dalam Festival Film Cannes 2023.
Hasil karya sineas Indonesia tersebut tayang secara perdanan pada hari terakhir penyelenggaraan festival film di Cannes dan berhasil mendapat sejumlah tanggapan positif.
“Basri & Salma dalam Komedi yang Terus Berputar menggoyang Cannes Film Festival,” tulis Khozy melalui akun sosial media yang dikutip, Selasa (30/5).
Baca Juga: Sejarah Hari Multiple Sclerosis Sedunia, Jutaan Pengidap Masih Menanti Kesembuhan
Di tengah momen pemutaran Basri and Salma, sejumlah penonton terlihat menikmati pemutaran film. Bahkan terlihat penonton memberikan standing ovation untuk film itu sebagai bentuk rasa takjub.
Standing ovation merupakan penghormatan tertinggi dari penonton untuk menyampaikan apresiasi terhadap karya yang ditampilkan.
Hal itu menunjukkan bahwa film Basri dan Salma merupakan salah satu karya yang sangat bagus karena mendapat standing ovation.
Sejumlah selebritis tanah air turut menghadiri pemutaran film itu, salah satunya Raline Shah.
Baca Juga: Asal-usul Nama “Indonesia”, Ternyata Dicetuskan Orang Inggris!
Ia sangat mendukung dan menikmati hasil karya Khozy tersebut saat pemutaran film di Cannes Film Festival 2023.
“Selamat mas Khozy and cast,” tulis Raline Shah melalui akun sosial media.
Festival Film Cannes bukan menjadi keikutsertaan Khozy Rizal pertama dalam perhelatan film internasional.
Melalui film Basri & Salma: In a Never Ending Comedy ia juga telah ikut serta dalam perhelatan Southest Asian Short Film Grant 2022.
Baca Juga: Daftar Kelam Kecelakaan Pesawat TNI dalam 4 Tahun Terakhir
Selain hasil karya Khozy Rizal, Indonesia juga ikut serta untuk kategori film panjang. Perwakilan Indonesia memasukkan film Tiger stripes untuk katergori tersebut.
Tapi, Tiger Stripes tidak sepenuhnya hasil produksi anak negeri. Film tersebut merupakan kolaborasi dari 8 negara termasuk Singapura, Malaysia, Taiwan, German, Prancis, Doha, dan Belanda.
Sebagai Informasi, hasil karya sutradara malaysia, Amanda Neil Eu tersebut berhasil meraih penghargaan sebagai film terbaik di Cannes Critics Week.
Cannes Critics Week merupakan bagian dari rangkaian program paralel di Festival Film Cannes 2023.
Baca Juga: Nikmati Cuti dan Hari Libur di Bulan Juni, Tanggal Berapa Saja?
Penilaian tersebut berdasarkan hasil juri yang terdiri dari Audrey Diwan (Prancis/Libanon), Rui Pocas (Portugal), Meenakshi Shedde (India), Franz Rogowski (Jerman), dan Kim Yutani (Amerika Serikat).
Alasan para juri memberi penghargaan film terbaik tersebut adalah karrna Tiger stripes dinilai mampu menangkap dan memvisualisasikan ketakutan dan keterasingan pada masa akil baligh.