Darurat Karhutla

Walhi: 3 Perusahaan Malaysia di Kalbar Biang Keladi Karhutla!

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menuding perusahaan asal Malaysia yang beroperasi di Kalimantan Barat menjadi salah satu biang keladi kebakaran hutan

Featured-Image
Para relawan pemadam kebakaran berjibaku di tengah kepulauan asap Karhutla di daerah Desa Semangat Bakti. Foto: apahabar.com/Syahbani

bakabar.com, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menuding perusahaan asal Malaysia yang beroperasi di Kalimantan Barat menjadi salah satu biang keladi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Maka Walhi menilai tak elok jika Pemerintah Malaysia yang menuntut pertanggung jawaban Indonesia imbas sengkarut karhutla di Kalimantan.

"Pemerintah Malaysia harusnya bertanggungjawab bukan malah kemudian menyurati Pemerintah Indonesia," kata Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi Uli Arta Siagian, Jumat (6/10).

Baca Juga: BPK Didesak Hitung Kerugian Negara Bocor Akibat Karhutla

Uli menerangkan bahwa terdapat ratusan perusahaan yang terindikasi menjadi penyebab karhutla, beberapa di antaranya merupakan perusahaan asal Malaysia.

Merujuk pada catatan Walhi, terdapat tiga perusahaan Malaysia yang beroperasi di Kalimantan Barat yang menjadi pemicu karhutla.

Api membara berulang kali bukan hanya tahun 2023 saja, tetapi juga tahun 2015 dan 2019.

Baca Juga: DPR Desak Polri Usut Penyebab Karhutla di Kalimantan!

Menurut Uli, bentuk tanggung jawab yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Malaysia adalah memberikan sanksi atau menarik proses hukuman ke Malaysia di mana perusahaan itu berada.

"Karena Malaysia juga menerima manfaat paling besar dari praktik bisnis kelapa sawit di Indonesia," ujar Uli.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Evaluasi Izin Konsesi Perusahaan Biang Karhutla

Sebelumnya Pemerintah Malaysia mengirimkan surat kepada Indonesia terkait polusi asap lintas batas.

Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia Nik Nazmi mengatakan pihaknya masih belum menerima tanggapan apapun setelah mengirimkan surat tersebut dan berharap Indonesia bisa memberikan tanggapan segera.

Pemerintah Indonesia melaporkan masih terus berupaya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan gambut di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan sebagian Jawa.

Berbagai operasi dilakukan untuk memadamkan api mulai dari pemadaman darat, pengeboman air menggunakan helikopter, hingga teknologi modifikasi cuaca untuk menciptakan hujan buatan.

Editor


Komentar
Banner
Banner