bakabar.com, BANJARBARU - Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar diguyur hujan, Minggu (17/8). Pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pun diklaim berhasil.
Memang hujan yang terjadi dengan intensitas bervariasi. Banjarmasin hanya gerimis selama beberapa menit. Sedangkan di Banjarbaru dan Banjar lebih lebat meski berdurasi tidak begitu lama.
Kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir ini diklaim hasil OMC atau hujan buatan yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Giofisika (BMKG) Kalimantan Selatan.
OMC sendiri dibiayai oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan harapan dapat menekan jumlah angka karhutla.
OMC sendiri dilakukan sejak, Kamis (14/8) hingga sepuluh hari kedepan atau Sabtu (23/8). Teknisnya saban dua hari sekali ditaburkan garam seberat 800 kilogram di awan yang berpotensi.
"Hujan dua hari ini hasil dari modifikasi cuaca yang dilakukan," klaim Kepala Stasion Klimatologi Kalimantan Selatan, Klaus Johannes Apoh Damanik, dihubungi bakabar.com, Senin (18/8).
"OMC berjalan sesuai dengan tujuan awal untuk membuat hujan buatan yang membasahi lahan-lahan gambut, agar mengurangi dampak kebakatan hutan dan lahan," imbuhnya.
Penyemaian garam pertama dilakukan di Kotabaru dan Tanah Bumbu. Penaburan garam ini menggunakan pesawat Casa dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang, didukung penuh oleh TNI AU Lanud Syamsuddin Noor.
Garam tersebut berfungsi menyerap uap air di atmosfer, membuat awan menjadi lebih berat dan diharapkan memicu turunnya hujan.
Adapun Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, menimpali jika penanganan karhutla tahun ini terlihat lebih efektif.
"Ini berkat kerja bersama antar stakeholfer dan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup, BNPB dan seluruh komponen masyarakat," sahut Bambang.