News

Viral di TikTok! Mahasiswa Baru UHO Berbadan Mungil, Kenali Gangguan Dwarfisme

apahabar.com, JAKARTA – Apa yang terbesit di benak Anda ketika melihat seseorang berbadan mungil bak siswa…

Featured-Image
mahasiswi berbadan mungil (TikTok)

Dwarfisme proporsional umumnya terjadi akibat kekurangan hormon pertumbuhan yang disebabkan masalah pada kelenjar pituitari dalam otak. Gejala kelainan jenis ini bisa terlihat sejak anak kecil hingga remaja.

Di antaranya, laju pertumbuhan lebih lambat dari anak-anak sebaya, tinggi badan berada jauh di bawah batas normal pada grafik pertumbuhan, serta perkembangan seksual yang tertunda atau tidak tampak sama sekali selama remaja.

Sedangkan, dwarfisme disproporsional ditandai dengan ukuran anggota tubuh yang tidak proporsional. Kondisi ini umumnya disebabkan achondroplasia, kelainan genetik di mana ukuran lengan dan kaki pendek, namun ukuran kepalanya tetap normal.

Selain itu, pengidap dwarfisme disproporsional juga memiliki ciri-ciri lain. Di antaranya, jari-jari lebih pendek - biasanya dengan jarak lebar antara jari tengah dan jari manis; kepala berukuran besar - tidak proporsional dengan dahi menonjol dan pangkal hidung rata; gerak siku terbatas; serta kaki dan punggung tampak makin melengkung dari waktu ke waktu.

Dwarfisme Tak Memengaruhi Intelektualitas

Meski begitu, penderita dwarfisme - baik proporsional maupun disproporsional - umumnya tidak mengalami gangguan intelektual, sehingga dapat menjalani aktivitas secara normal. Begitu pun dengan tingkat kecerdasannya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Wismandari Wisnu, menegaskan bahwa dwarfisme tak berpengaruh terhadap kemampuan intelektual. Kondisi ini juga tidak menyebabkan pengidapnya mengalami keterbelakangan mental.

Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Endokrinologi Departemen Penyakit Dalam FK UI, En Yunir. "Intelektualnya tidak berpengaruh. Asalkan anak tersebut belajar dengan benar, pasti tidak akan menjadi bodoh," paparnya, dikutip dari detikHealth, Selasa (13/9/2022).

Apabila Anda merasa buah hati atau orang terdekat mengalami gejala yang mengindikasikan dwarfisme, segeralah periksa ke dokter. Kalau hasil pemeriksaan menyatakan mereka benar mengidap dwarfisme, dokter akan menyarankan sejumlah alternatif pengobatan.

Pengobatan tersebut bisa berupa terapi hormon, operasi tulang, ataupun operasi pemanjangan kaki. Semakin cepat dikonsultasikan ke doker, semakin rendah pula buah hati Anda terjangkit komplikasi. (Nurisma)

Tags
News


Komentar
Banner
Banner