bakabar.com, JAKARTA - Para pedagang online atau yang biasa disebut Host Live Streaming senang bukan main mendengar TikTok Shop kembali beroperasi setelah menyatakan bergabung dengan Tokopedia.
Salah satu Host Live Streaming Ultra Sakti, Hanna Nur Syahidah mengaku senang lantaran TikTok Shop merupakan platform yang paling mudah untuk melangsungkan transaksi jual beli.
"Sebagai produsen sekaligus konsumen senang TikTok Shop ada lagi, karena pastinya memudahkan berbelanja, dengan fitur yang mudah dan promo-promo yang menarik," katanya kepada bakabar.com, Kamis (21/12).
Baca Juga: TikTok Shop 'Comeback', Potensi Jadi Raksasa e-Commerce
Baca Juga: Pola Konsumsi Berubah, e-Commerce Perlu Ubah Strategi
Pasalnya, menurut Hanna, TikTok Shop merupakan platform dengan fitur yang lebih mudah digunakan (user-friendly). Selain itu, juga memberikan penawaran promosi menarik dibandingkan dengan Tokopedia dan Shopee.
Karena itu bergabungnya dengan Tokopedia, menurutnya dapat menguntungkan Tokopedia. Pasalnya, cara pengoperasian TikTok Shop tidak berubah. Tapi terjadi peningkatan jumlah iklan dari Tokopedia dan produk UMKM.
"Bergabungnya dengan Tokped sebenarnya saya tidak terlalu mendalami. Tapi yang saya tahu dari sudut pandang ini TikTok ingin menaikkan barang-barang lokal dari UMKM. Tidak seperti sebelumnya, mayoritas dari produk-produk luar," paparnya.
Baca Juga: Kolaborasi Tiktok Shop-Goto, Menkominfo: Awas Barang Impor!
Baca Juga: TikTok Shop 'Comeback', Tuai Perhatian Pedagang Pasar Tanah Abang
Hal serupa juga dirasakan oleh Host Live Streaming lainnya dengan brand bernama Kerupuk Zigo, Shinta Azzahra mengaku saat TikTok Shop diboikot ia tetap mempromosikan barang jualannya.
Saat masa pemboikotan tersebut, Shinta terpaksa memutar strategi penjualan. Ia mensiasatinya dengan mengarahkan pelanggannya untuk melakukan transaksi jual beli di akun Shopee miliknya.
"Kadang kalau dari saya sendiri, live-nya mirror langsung dua platfrom. Jadi di TikTok iya, Shopee juga iya. Di TikTok kita remain dan minta mereka pindah ke Shopee karena lagi live juga di Shopee, sekaligus kenalin Shopee kita," ungkap Shinta kepada bakabar.com, Kamis (21/12).
Setelah kembalinya TikTok Shop, video review dan konten dari kreator atau konsumen di TikTok masih menjadi strategi jitu untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dia membandingkan dengan platform e-commerce lainnya seperti Shopee dan Tokopedia. TikTok Shop menawarkan pengalaman yang lebih langsung dan berbeda dalam mengenalkan produk kepada konsumen.
Kata dia, bantuan dari video atau konten dari para kreator atau konsumen masih sangat berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan pembeli.
"Di TikTok kita juga biasanyaa tahu produk itu langsung dari review konsumennya yang dibuat secara murni sama mereka. Kayak Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR) paket, atau rekomendsi barang. Dari situ mereka langsung lihat profile kita, terus kenal produk kita jadi tertarik dan check out," jelas dia
Keuntungan yang Didapat
Hanna membeberkan perbandingan keuntungan yang didapat setelah TikTok Shop kembali beroperasi dengan sebelum platform tersebut diboikot.
Kata dia, keuntungan yang kini dia dapat tidak berbeda jauh. Pasalnya sejak dia berjualan di TikTok Shop dia sudah memiliki penonton yang cukup banyak.
"Sebelum TikTok di banned penontonnya saja sudah banyak, rame, sekali live itu 2-3 jam. Bisa dapet jutaan, di angka kisaran 2-3 juta," terang dia.
Baca Juga: TikTok Shop Merger Tokopedia, Bakal Mendominasi e-Commerce?
Baca Juga: TikTok Shop Kembali Beroperasi di Indonesia, Bayar Rp23 T ke GoTo!
Sebagai informasi Ultra Sakti, toko yang menjual berbagai produk seperti madu dan freshcare, dan lain-lainnya. Namun pada saat TikTok Shop diboikot, dia beralih ke Shopee untuk tetap menjaga loyalitas pelanggannya.
Mengetahui TikTok Shop kembali beroperasi, Hanna mengaku tidak merasakan perbedaan yang signifikan mengenai pendapatan dari hasil penjualan di akunnya.
Sebelum TikTok dilarang, Hanna bisa melakukan sesi live selama 6 jam dalam sehari. Selama live berdagang, ia bahkan mampu meraup pendapatan sebesar kurang lebih Rp10 juta dalam sehari.
Adapun dalam seminggu, pendapatan yang dikantonginya bisa mencapai kisaran Rp60-70 juta.
"Tergantung event, tanggal kembar, payday sale biasanya lebih rame dan lebih banyak yang check out," kata dia.
Baca Juga: TikTok Shop Kini bersama Tokopedia, Simak Cara Akses dan Belanjanya
Baca Juga: Mendag Zulhas soal TikTok Shop akan Beroperasi: Asal Taat Aturan!
Sementara, Shinta mengungkapkan pengalamannya dalam memasarkan produk baru, Kerupuk Zigo. Produk tersebut baru launching di bulan Oktober 2023. Jadi bisa dibilang merintis setelah TikTok Shop diboikot.
Dia harus memasarkan dagangannya di Shopee. Sedangkan kata dia, banyak pembeli yang malas untuk mengoperasikan Shopee dan Tokopedia.
"Pas di Shoppe itu sepi banget dan TikTok posisinya masih di-banned kan. Jadi orang-orang yang nonton pun gak bisa beli langsung. Dan kebanyakan orang-orang kalau disuruh pindah ke Shoope atau Tokped itu malas karena banyak yang belum install aplikasinya," jelas dia.
Baca Juga: TikTok Shop Siap Dibuka Kembali, Pemerintah Sebut akan Ditata Ulang
Namun, pada saat TikTok Shop sudah kembali beropeasi, pendapatan yang bisa diperoleh melesat cukup tinggi.
Dia mengatakan dalam jenjang waktu 2-3 jam per minggunya, dirinya bisa memperoleh keuntungan hingga kisaran Rp1 juta-an.
"Hasil live di TikTok sekarang itu lumayan banget, karena produknya juga dan harganya murah ya. Kisaran Rp20-30 riban. Dan ini produknya makanan gitu, kerupuk berasa," pungkasnya.