Tokoh Inspiratif

Tak Lulus Kuliah, Begini Kisah Steve Jobs sampai Sukses Mendirikan Apple

Apa yang dikatakan sang pendiri Apple memang nyata adanya: dia tak pernah lulus perguruan tinggi. Namun, bukan berarti Steve Jobs benar-benar tidak belajar.

Featured-Image
Kisah Hidup Steve Jobs (Foto: dok.Tap Chi)

bakabar.com, JAKARTA - Pada suatu pagi, tepatnya tertanggal 12 Juni 2005, para wisudawan Stanford University kedatangan tamu istimewa. Dia merupakan salah satu pendiri Apple, Steve Jobs.“Saya merasa terhormat bersama kalian hari ini, pada kelulusan kalian di salah satu universitas terbaik di dunia".

Kesempatan ini adalah hal terdekat yang bisa saya rasakan tentang kelulusan perguruan tinggi, karena saya sendiri tidak pernah lulus dari perguruan tinggi,” kata Jobs.

Apa yang dikatakan sang pendiri Apple memang nyata adanya: dia tak pernah lulus perguruan tinggi.

Keputusannya untuk tak melanjutkan pendidikan itu lantaran memegang teguh prinsip, “Kalau saya bisa memecahkan suatu masalah sendiri, kenapa harus dengan bantuan guru?”

Genius sejak kecil

Meski tak mengenyam pendidikan tinggi hingga lulus, bukan berarti pria kelahiran tahun 1955 itu benar-benar tidak belajar.

Malahan, dirinya tergolong sebagai anak yang cerdas sejak kecil, di mana sudah bisa membaca sebelum sekolah.

Baca Juga: Kisah Kelam Jakarta Islamic Centre, Bekas Kawasan Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara

Karena prinsip yang demikian, Jobs lebih senang mengikuti kelas sesuai keinginannya.

Dia juga belajar mekanik secara otodidak, mengingat orang-orang di sekitarnya – termasuk ayah angkat serta tetangganya – berkecimpung dengan hal-hal berbau mekanik dan elektronik.

Berawal dari garasi 

Apple sendiri, sejatinya, merupakan salah satu merek gadget paling bergengsi di dunia. Namun, siapa sangka, perusahaan paling berharga ini ternyata bermula dari pertemuan Jobs dengan Steve Wozniak di sebuah garasi rumah. 

Wozniak merupakan insinyur elektronik lulusan De Anza College yang kala itu sedang membuat personal computer (PC).

Dari pertemuan tersebut, Jobs dan Wozniak lantas memutuskan untuk bekerja sama membuat gadget. 

Pada 1971, mereka meluncurkan Blue Box, yaitu perangkat yang memungkinkan seseorang untuk menelepon secara gratis.

Baca Juga: Belajar dari Keluarga Whitaker, Ini Risiko Perkawinan Sedarah

Usai sukses dengan inovasi pertamanya, Jobs menawarkan Wozniak untuk menjual desain PC yang lebih praktis.

Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Apple.“Tanpa Blue Box, sepertinya tidak akan ada Apple,” ujar sang genius dalam buku Steve Jobs (2011) karya Walter Isaacson.

Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner