Terinspirasi dari sebuah kebun
Meski sudah menentukan produk yang bakal dipasarkan, ternyata Jobs dan Wozniak belum memikirkan nama perusahaan mereka.
Nama Apple baru tercetus sehari sebelum keduanya mengajukan surat-surat pendirian perusahaan.
Kala itu, Jobs dan Wozniak hendak bertandang ke All One Farm, sebuah kebun apel. Di tengah perjalanan, Jobs mendapat ilham. “Sepertinya nama Apple cocok. Terdengar fun, bersemangat, dan sederhana,” begitu jelasnya.
Alhasil, Apple Computers pun resmi berdiri pada 1 April 1976. Bertepatan dengan usia Jobs yang baru menginjak 21 tahun.
Baca Juga: Penuh Gairah atau Tanpa Syarat, Jenis Cinta Mana yang Kamu Rasakan?
Terus belajar meski tak berstatus mahasiswa
Semenjak Apple Computers berdiri, Jobs terus melahirkan inovasi untuk mengembangkan perusahaan itu. Salah satunya, dengan meluncurkan Macintosh, komputer pertama yang memiliki font.
Gebrakan ini bermula ketika Jobs mengikuti kelas kaligrafi di Reed College. Meski sebelumnya memutuskan untuk hengkang dari perguruan tinggi tersebut, Jobs kembali belajar di sana tanpa menyandang status mahasiswa.
Benar saja, berkat inovasinya itu, Apple berhasil memiliki lebih dari 4.000 karyawan dengan nilai perusahaan mencapai USD2 miliar. Pencapaian tersebut sukses diraih saat Apple baru berusia 10 tahun.
Baca Juga: Cerita Bagas Jadi Pioner Industri Pariwisata Yogyakarta, Bermula Bangun Rumah Peristirahatan
Dipecat dari perusahaan sendiri
Kesuksesan Apple tentu tak terlepas dari kepiawaian Jobs dalam memimpin perusahaan.
Dia terkenal sebagai sosok yang perfeksionis, detail-oriented, dan tidak bisa memutuskan sesuatu dengan tergesa-gesa: segalanya mesti diperhitungkan dengan matang.
Namun, sikap Jobs yang demikian justru menjadi bumerang bagi dirinya. Akibat terlalu disiplin terhadap karyawan dan berbeda visi dengan presiden Apple, Jobs dipecat dari perusahaannya sendiri pada 1985.