Hengkangnya Jobs dari Apple ternyata membuat perusahaan ini mengalami kerugian hampir senilai USD1 miliar. Guna mengatasi krisis tersebut, dewan direksi pun menunjuk Gil Amelio sebagai CEO pada 1996.
Setahun kemudian, Jobs kembali ke Apple karena perusahaan tersebut mengakuisisi NeXT – perusahaan komputer yang dibangun oleh Jobs usai dipecat dari Apple. Namun, dia enggan menjabat sebagai CEO dan lebih memilih menjadi penasihat.
Kehadiran Jobs seolah membawa angin segar bagi Apple. Dengan ide-ide barunya, saham perusahaan tersebut meroket. Kejayaan Apple ini membuat Jobs ‘terpaksa’ kembali menjadi CEO.
Berkat tangan dinginnya, Apple di bawah kepemimpinan Jobs berhasil meluncurkan berbagai macam gadget.
Baca Juga: Selamatkan Bumi dengan Eco Enzyme, Bagaimana Caranya?
Mulai dari iMac, Apple Store, iPod, iPad, dan iPhone. Hingga saat ini, Apple menjadi perusahaan paling berharga di dunia yang telah merevolusi teknologi.
Berbekal lika-liku perjalanan kariernya di Apple, dalam acara wisuda Stanford University, Jobs juga pernah berpesan untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan menjalani kehidupan seperti standar orang lain.
“Jangan terjebak oleh dogma, jangan biarkan kebisingan pendapat orang lain menenggelamkan suara hati sendiri. Hal terpenting ialah miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi,” demikian kiranya pesan dari Jobs.