bakabar.com, JAKARTA - iPhone tergolong ponsel mewah, sehingga bisa jadi sasaran tindak kejahatan dengan berbagai modus.
Karena itu, pengguna wajib waspada dengan maling iPhone yang bisa beraksi di mana saja.
Mengutip Wall Street Journal pada Jumat (22/12), maling iPhone profesional bernama Aaron Johnson mengungkap modus kejahatannya.
Aksi maling iPhone tersebut, bahkan sudah meraup uang senilai lebih dari 300 ribu US Dollar atau setara Rp4,6 miliaran.
Baca Juga: Infinix Siapkan Ponsel Baru Harga 1 Jutaan, Pakai Poni Mirip iPhone 15
Johnson bersama komplotannya biasa beraksi di kawasan Minneapolis, Amerika Serikat sejak Maret 2021 sampai 2022.
Namun ia sudah tertangkap dan dihukum 94 bulan atas tindak pemerasan.
Dalam aksinya, Johnson awalnya mencuri iPhone secara konvensional. Tapi lambat laun ia coba mengintip passcode iPhone untuk mendapatkan dana lebih besar.
Upayanya sukses. Setelah mengintip passcode, Johnson lalu mengubah sandi Apple ID untuk mengakses aplikasi penting semisal mobile banking dan sebagainya.
Baca Juga: Samsung Galaxy S23 vs iPhone 14, Berikut Spek dan Daftar Harganya
Johnson biasanya mengincar tempat ramai seperti bar, karena dinilai strategis untuk memanfaatkan kelengahan pengguna iPhone yang kurang sadar dan mabuk.
Saat target sudah diincar, Johnson akan pura-pura menawarkan obat-obatan terlarang atau mengaku sebagai rapper yang ingin berteman di media sosial.
Ketika korban mulai akrab, Johnson bakal meminjam ponsel milik seseorang yang sudah didekati.
Kemudian, si korban yang sudah lengah akan membuka passcode iPhone dihadapan Johnson, atau bahkan memberi tahu sandinya secara langsung.
Baca Juga: Xiaomi Rilis Monitor untuk Bermain Game, Harganya di Bawah Rp2 Juta
Setelah iPhone milik sasaran sudah dipegang, ia bakal langsung mengubah sandi Apple ID, memasukkan wajahnya untuk verifikasi Face ID, sampai mematikan fitur Find My iPhone.
Berikutnya Johnson langsung menguras dana di rekening aplikasi mobile banking ataupun kripto.
Bukan cuma itu, ia juga sempat membuka aplikasi Notes, Photos, hingga Apple Pay untuk mencari data penting sampai berbelanja.
Hebatnya lagi, Johnson akan melalukan factory reset untuk mengubah semua pengaturan iPhone ke awal hingga datanya kosong.
Baca Juga: Daftar Harga iPhone 13 Series Bekas ex iBox, Termurah Rp9 Jutaan
iPhone tersebut lalu dijual ke penadah bernama Zhongsuang Su alias Brandon, untuk kemudian dijual lagi ke luar negeri.
Dalam sepekan, Johnson bahkan bisa menghasilkan 20 ribu US Dollar atau senilai Rp309 jutaan dari penjualan iPhone hingga iPad sebanyak 30 unit.
Dana tersebut, belum termasuk jumlah uang yang dicuri dari rekening mobile banking atau belanja di Apple Pay.
Namun kini, Johnson mengaku sudah insaf dari modus pencurian iPhone tersebut.
"Saya telah menjalani hukuman, saya rasa saat ini harus berpindah ke sisi lain. Dan mencoba membantu orang-orang agar tidak menjadi korban," ungkapnya kepada Joanna Stern dari Wall Street Journal.
Baca Juga: Qualcomm Klaim Chipset Snapdragon X Elite Lebih Unggul dari Apple M3
Sementara itu, Apple juga sudah mengetahui modus pencurian iPhone seperti yang Johnson lakukan.
Pihak Apple turut bersimpati atas hal yang terjadi pada korban, mereka berjanji akan meningkatkan teknologi keamanannya.
"Tindak pencurian tersebut tidak seperti biasanya karena membutuhkan beberapa langkah fisik. Kami akan terus meningkatkan perlindungan untuk membantu menjaga keamanan akun pengguna," kata Apple.