Risiko Perkawinan Sedarah

Belajar dari Keluarga Whitaker, Ini Risiko Perkawinan Sedarah

Kota Odd, Virginia Barat, Amerika Serikat menjadi kampung halaman keluarga Whitaker. Beberapa anggota tak bisa berbicara, hanya berkomunikasi melalui gerutan

Featured-Image
Keluarga Whitaker yang melakukan perkawinan sedarah (Foto: dok. detikhealth)

bakabar.com, JAKARTA - Kota Odd, Virginia Barat, Amerika Serikat menjadi kampung halaman bagi keluarga Whitaker. Mereka tinggal di sebuah rumah jompo tak terawat, dengan beberapa anggotanya mengalami kelainan fisik dan mental.

“Beberapa anggota tidak dapat berbicara; mereka hanya berkomunikasi melalui gerutan,” demikian laporan The Sun, dikutip Rabu (19/10).

Mark Lalita, sosok yang mengabadikan kisah pilu keluarga Whitaker, menduga kondisi demikian dikarenakan perkawinan sedarah.

“Saya berani bertaruh kalau inbrida, setidaknya bertanggung jawab atas kelainan mental dan fisik pada Lorraine, Freddie, Ray, dan Timmy,” tulisnya dalam buku Created Equally.

Lalita juga mengeklaim sudah banyak laporan yang mengungkapkan bahwa keturunan inbrida berpotensi menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung, serta rentan terhadap penyakit lain.

Sejumlah ilmuwan dan dokter, sebagaimana dilaporkan National Geographic, juga sudah mengonfirmasi dan menetapkan keturunan dari perkawinan sedarah berisiko lebih tinggi mengalami cacat bawaan serta penyakit genetik.

Menelisik lebih lanjut dampak inbrida

Melansir jurnal Is incest harmful? karya Henderson, perkawinan sedarah berpotensi membuat keturunannya lahir dalam kondisi cacat.

Probabilitas kecacatan tersebut bahkan mencapai 50 persen – angka yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Beberapa penyakit yang mengintai keturunan inbrida, salah satunya bentuk tengkorak tidak beraturan.

Hal ini, tak menutup kemungkinan, bisa membuat wajah mereka asimetris seperti mata besar sebelah atau bibir sumbing.

Selain itu, mereka berpotensi mewarisi berbagai penyakit. Di antaranya, hemofilia, albinisme, fibriosis sistik, infertilitas, masalah jantung, defisit intelektual, gangguan sistem imun, bahkan sampai kematian neonatal.

Penyebab kecacatan inbrida

Deretan penyakit yang demikian mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya, mengapa anak dari perkawinan sedarah begitu berpotensi mengalami kecacatan? Rupanya, hal ini disebabkan kurangnya variasi DNA.

Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan sistem kekebalan tubuh.

Pada proses demikian, dibutuhkan sebuah komponen yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC), di mana terdiri dari sekelompok gen yang bertugas menangkal penyakit.

Supaya MHC bekerja dengan baik, diperlukan keanekaragaman alel atau varian gen sebanyak mungkin. Idealnya, semakin banyak alel dalam tubuh, makin baik pula kinerja tubuh memerangi penyakit.

Namun, karena perkawinan sedarah memiliki rantai DNA yang kurang variatif, keberagaman alel pun berjumlah sedikit. Alel MHC yang terbatas membuat tubuh kesulitan mendeteksi zat asing. 

Akibatnya, individu yang memiliki kondisi ini akan lebih mudah jatuh sakit. Sebab, imun tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal.

Demikianlah bahaya dari pernikahan sedarah alias inbrida, sebagaimana yang dialami keluarga Whitaker.

Barangkali inilah sebabnya, incest dilarang keras dari segi agama, budaya, maupun kesehatan: karena menyebabkan banyak kerugian.

Editor


Komentar
Banner
Banner