Info Kesehatan Mental

Tak Hanya Ibu, Sang Ayah Juga Perlu Persiapkan Mental saat Punya Anak

Tidak hanya seorang ibu yang harus bersiap menjadi orang tua. Peran ayah turut andil dalam membesarkan dan mendidik sang buah hati menjadi manusia seutuhnya.

Featured-Image
Persiapan Diri Menjadi Seorang Ayah. Foto: focusonthefamily

bakabar.com, JAKARTA - Tidak hanya seorang ibu yang harus bersiap menjadi orang tua. Peran ayah turut andil dalam membesarkan dan mendidik sang buah hati menjadi manusia seutuhnya.

Jika banyak orang membahas mengenai peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak, namun seorang ayah juga memiliki peran serupa dan terkadang merasa tidak siap akan kehadiran si kecil.

Walau kerap mendapatkan perasaan campur aduk, seperti bahagia, takut dan gelisah, namun perannya dalam tumbuh kembang sang anak sangatlah penting.

"Perasaan cemas dan tidak siap sangatlah wajar dan terjadi pada semua laki-laki," kata Alysha Price, ahli Parenting dilansir Verywell Mind, Rabu (11/10).

Baca Juga: 10 Oktober World Mental Health Day, Kampanye Hak Kesehatan Mental untuk Semua Orang

Seorang calon ayah tidak akan pernah merasa siap dalam memasuki fase kehidupan sebagai orang tua. Namun Anda dapat mempersiapkan diri secara mental maupun emosi untuk memberikan yang terbaik pada sang buah hati kelak.

Melakukan Riset Kecil Mengenai Ilmu Parenting

Mempersiapkan Diri Menjadi Seorang Ayah. Foto: Freepik
Mempersiapkan Diri Menjadi Seorang Ayah. Foto: Freepik

Melakukan riset dapat melalui membaca buku, mendengarkan podcast, menonton video hingga berkonsultasi pada seorang ahli dan menghadiri seminar parenting.

Mengetahui tahap perkembangan janin dapat membantu Anda merasa terhubung dengan si kecil, dan membuat pengalaman tersebut terasa lebih nyata.

Selain itu, mengetahui apa yang diinginkan selama kehamilan, proses hingga tahun awal kehidupan anak akan membantu merasa lebih siap dan percaya diri.

Baca Juga: Pahami Good Girl Syndrome, Ketika Berbuat Baik Berisiko pada Mental

Beberapa langkah ini dapat Anda persiapkan dalam rangka menyambut kehadiran sang buah hati kelak, diantaranya adalah:

Menerima Perubahan Dalam Hidup

Salah satu hal menakurkan menjadi orang tua adalah hidup yang akan berubah sejak kehadiran si kecil. Mengasuh mereka adalah tanggung jawab penu waktu dan berbeda dari peran lain yang pernah Anda jalani.

"Menjadi orang tua dapat mengubah seseorang. Bagi sebagian orang, menjadi ayah adalah pemahaman nyata mereka tentang arti cinta tanpa syarat," kata Price.

Merefleksikan Masa Kecil

Saat bersiap menjadi orang tua, akan sangat membantu jika merenungkan masa kecil Anda. Mengingat kembali kenangan sebagai anak dapat membantu menghidupkan kembali hal tersebut.

Jika masa kecil Anda memiliki kenangan berat dan cukup buruk, hal tersebut dapat Anda evaluasi dan hilangkan dalam pengasuhan kelak, karena dapat membantu memutuskan warisan yang buruk pada sang anak.

Baca Juga: Makan Bersama Keluarga, Terasa Sepele Padahal Baik untuk Kesehatan Mental

Tetapkan Target Ingin Menjadi Sosok Ayah Seperti Apa

Seorang ayah pasti ingin memberikan hal terbaik bagi sang buah hati. Namun dalam penerapannya, Anda harus memikirkan nilai-nilai apa yang ingin diberikan pada sang anak.

Anda dapat membayangkan dalam benak berada dalam berbagai situasi bersama anak. Namun dalam memerankan sosok ayah janganlah terlalu keras dengan keluarga.

Dengan melakukan visualisasi skenario, Anda dapat merasa lebih siap secara mental terhadap peran tersebut.

Jangan Tertekan Oleh Peran Gender

Ekspektasi masyarakat terhadap sosok ayah hanyalah sebatas memberikan nafkah secara finansial. "Menjadi seorang ayah dapat menjadi pelindung, pengasuh, guru dan banyak lagi, tidak hanya terpaku pada satu peran saja," ujar Price.

Ia juga menambahkan untuk menghentikan stereotip terhadap peran gender. Dan dapat menciptakan visi dan pengalaman baru untuk keluarga.

Baca Juga: Anak yang Terlalu Sering Main HP Berisiko Mengalami Gangguan Mental

Selalu Ingat, Bahwa Mendidik Anak Tidaklah Mudah

Dari survey tahun 2023 yang dilakukan di AS, 21% laki-laki pernah mengalami depresi pascapersalinan (postpartum depression). Dan hal ini terjadi pada tahun pertama ketika menjadi seorang ayah.

Sosial media dan film terkadang menggambarkan sosok orang tua yang sempurna yang memiliki segalanya, namun pada kenyataan tidak seperti itu.

Sangat penting untuk menjaga ekspektasi agar tetap realistis, tidak terlalu keras pada diri akan mempermudah Anda menjadi sosok ayah yang baik bagi sang anak.

Membangun Dukungan Moral

Memiliki dukungan moral sangat membantu seorang calon ayah ketika mengalami kelelahan, dan permasalahan lain. Seperti membicarakannya dengan pasangan, keluarga dan komunitas parenting lainnya.

Jangan takut untuk meminta bantuan pada seorang ahli dalam mengatasi hal tersebut. Anda dapat menanyakan hal tersebut untuk mengetahui jawaban atas permasalahan tersebut.

Editor
Komentar
Banner
Banner