bakabar.com, JAKARTA - Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) diperingati tiap 10 Oktober. Untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan mental.
Kesehatan mental telah berkembang pesat sejak awal 90-an ketika Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH) secara resmi menetapkan peringatan hari tersebut.
Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang mendasar bagi semua orang. Setiap orang, siapapun dan dimana pun berhak atas kesehatan mental mereka secara umum.
Hal ini mencakup hak untuk dilindungi dari risiko kesehatan mental, layanan yang tersedia, akses yang diterima serta kualitas yang baik. Dan tak penting hal atas kebebasan, kemandirian dan inklusi dalam masyarakat.
Tema Kesehatan Mental Sedunia 2023
WFMH telah menetaptan tema tahun ini untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah "Our Mind, Our Right' yang melatarbelakangi tema utama 'Mental Health is a Universal Human Right', yang diartikan dalam bahasa Indonesia 'Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Secara Universal'.
Untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian serta mendorong tindakan serta menjaga dan melindungi kesehatan mental setiap orang sebagai hak asasi manusia yang universal.
Beragam cara dapat dilakukan untuk memperingati hari ini, diantaranya mengikuti seminar online, membuat forum diskusi, menyebarkan kepeduliaan melalui sosial media dan melakukan donasi pada badan-badan kesehatan mental terdekat.
Anda juga dapat merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia dalam media sosial, dengan menambahkan tagar #WorldMentalHealthDay untuk menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan mental.
Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia
Peringatan ini bermula pada 1992, Federasi Kesehatan Mental Dunia kala itu dipimpin oleh wakil sekretaris jendral, Richard Hunter, yang memulai menetapkan tanggal tersebut.
Pada awal penetapannya, Hari Kesehatan Mental Sedunia ini tidak memiliki tema, namun terus mengadvokasi kesehatan mental secara keseluruhan.
Dunia ini memiliki banyak masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan baik. WFMH menyadari hal tersebut dan mulai bertindak dalam secara global untuk menyelesaikan krisis global.
Pada 1994, Hari Kesehatan Mental Sedunia pun mengusung tema pertama pertamanya yaitu 'Improving the Quality of Mental Health Services throughout the World' atau 'Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia'.
Selama tiga tahun pertama, peringatan ini gencar melakukan penyebaran informasi melalui siaran televisi selama dua jam di seluruh dunia melalui satelit AS.
Sebanyak 27 negara mengirimkan sambutan baik mengenai kampanye ini. Dan untuk melanjutkannya, WFMH pun semakin berkembang dan meningkat di kalangan pemerintah, organisasi dan masyarakat sipil.
Sejak 1995 hingga saat ini, PAHO mengatur peringatan ini dengan menerjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti Jepang, Rusia, Hindi dan lainnya. Serta seiring berjalannya waktu, semakin banyak kalangan yang mulai peduli terhadap hak kesehatan mental bagi seluruh umat.