bakabar.com, JAKARTA - Stres merupakan hal yang pasti dialami oleh setiap manusia. Ternyata, generasi Z jadi generasi yang banyak mengalami stres.
Stres yang berlebihan dapat memicu banyak penyakit termasuk gangguan fisik yang bisa mengurangi kualitas hidup.
Dalam laporan terbaru IPSOS bertajuk "World Mental Health Day 2023" secara global didapati hasil bahwa Generasi Z menjadi generasi paling banyak mengalami stres dibanding generasi yang lebih tua.
Laporan itu melibatkan 23.274 responden dari 31 negara, dan didapati ada 43 persen generasi Z yang merasa stres hingga berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia sendiri, sebagai salah satu generasi yang memiliki populasi besar ternyata cukup banyak generasi Z yang merasakan masalah gangguan mental akibat stres.
Berdasarkan laporan DataIndonesia.id yang melakukan survei pada 300 generasi Z yang tinggal di Indonesia didapati hasil sebesar 56 persennya merasakan masalah gangguan mental akibat stres.
Stress Harus Diatasi
Beberapa masalah yang terjadi di antaranya meliputi rasa takut dan cemas berlebih, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga mengalami masalah tidur.
Untuk itu stres perlu dikelola dengan baik terutama oleh generasi Z yang saat ini masuk dalam kategori dewasa muda agar dapat menjaga kualitas hidupnya tetap baik.
Psikolog Indah Sundari, S.Psi, M.Psi menyebutkan penggunaan aromaterapi dapat membantu pengelolaan stres lebih baik terutama pada kalangan dewasa muda yang kerap mengalami stres.
"Aromaterapi itu bisa membantu mengurangi stres karena bahan-bahan alaminya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi juga, sehingga bisa mengurangi stres dan bisa digunakan sehari-hari," kata Indah di Jakarta, pekan lalu.
Ia menganjurkan menggunakan aroma terapi agar stres yang dialami tak bertambah buruk. Sebab, stres yang memburuk akan membuat fisik juga semakin terganggu.