bakabar.com, JAKARTA - Fredy Pratama alias Miming (38) bukan satu-satunya buronan kelas wahid yang diburu empat negara. Ternyata masih ada dua nama lainnya.
Mengintip hasil temuan penyelidikan polisi, dua nama yang beredar itu adalah Petra Niasi dan Frans Antony. Mereka rupanya pasangan suami-istri (pasutri).
"Dia sama suaminya berperan sebagai penarik uang," kata Direkur Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa kepada bakabar.com, Jumat (15/9).
Baca Juga: DPR Tuding Fredy Miming jadi ATM Berjalan Aparat!
Mukti membeberkan fakta itu saat doorstop di lobi Bareskim Mabes Polri. Ketika ia sedang bergegas ingin pergi. Meski sudah mengantongi identitas pasutri tersebut, Mukti enggan memerincikan.
Mukti juga menutup rapat posisi pasangan DPO itu. Termasuk domisili dan riwayat lainnya terkait Petra dan Frans. Namun sang jenderal bintang satu memastikan, posisi mereka sudah terendus.
Lantas apa peran Frans Antony? Kurang lebih sama. Frans berperan sebagai kurir uang kas ke luar negeri bersama dengan Steven Antoni.
"Nanti semakin sulit ditangkap kalau kami beri tahu posisinya. Yang penting kami sedang melidik kasus ini," pungkasnya.
Baca Juga: Sayembara Perburuan Raja Narkoba Fredy Banjarmasin Dibuka!
Sebelum Steven, polisi telah menangkap Muhammad Rivaldo Miliandri G Silondae yang ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, 3 Juli 2023 lalu. Pria berjuluk 'Kif' itu merupakan operator yang mengatur seluruh alur pendistribusian sabu se-tanah air.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada sebelumnya mengakui sindikat narkoba Miming bergerak rapi dan terstruktur. "Siapa, berbuat apa ada yang bagian operasional, kemudian keuangan, pembuatan dokumen, pengumpul uang dan lain sebagainya," jelasnya.
Namun ia menerangkan bahwa terdapat kesamaan modus operandi sehingga membuat jajaran kepolisian mampu mengungkap kasus peredaran narkoba jaringan internasional.
Sebelumnya, Mabes Polri berhasil mengendus sindikat narkoba internasional. Mastermind-nya adalah Miming alias Wang Xiang Ming alias The Secret, alias Mojopahit, alias Casanova.
Semula dikenal sebagai pengusaha ponsel, pria kelahiran Banjarmasin itu menjelma menjadi pengendali sabu Indochina dan ekstasi dari Thailand.
Tiga tahun terakhir, Mabes Polri mengendus kelompok pimpinan Miming menyuplai total 10,2 ton sabu mematikan ke Indonesia. Jumlah tersebut dengan estimasi 100-500 kilo sabu dan esktasi per bulannya.
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Fredy Raja Narkoba Banjarmasin, Kenali Bahaya Operasi Plastik
Dari transaksi gelap itu, Miming tercatat memiliki aset mencapai Rp10,5 triliun. Kurun tiga tahun terakhir saja, setidaknya sudah ada 884 tersangka dari 408 laporan terkait Miming.
Fredy Pratama sejatinya sudah menjadi bandar narkoba sejak 2009 silam. Meninggalkan Indonesia pada 2014, Fredy yang tak pernah tertangkap kini menjelma sebagai bandar narkoba terbesar di Indonesia.
Struktur jaringan Fredy Pratama.
1. FREDY PRATAMA SEBAGAI MASTERMIND
2. KIF ALIAS RIFALDO SEBAGAI PENGENDALI OPERASIONAL
3. M. FIKRI NOUFAL ALIAS DUSTIN SEBAGAI PENGENDALI KEUANGAN
4. AHYAT ROJAI SEBAGAI KOORDINATOR REKENING PALSU
5. FRANS ANTONI & STEVEN ANTONI SEBAGAI KURIR UANG CASH KE LUAR NEGERI
6. KOSNADI IRWAN SEBAGAI KOORDINATOR PENGUMPUL UANG CASH
7. THEO, YUSUF PRIBADI & DEDI SETIAWAN SEBAGAI KOORDINATOR TARIK TUNAI
8. BAYU FIRMANSI NASRULLAH SEBAGAI PEMBUAT DOKUMEN PALSU (KTP & REKENING PALSU)
9. FAJAR RESKIANTO, ACHMAD AFANDI, DLL SEBAGAI KURIR PEMBAWA SABU