Skandal Akuisisi Martapura FC

Skandal Martapura FC ke Dewa United, Erick Thohir Lepas Tangan

Ketua PSSI Erick Thohir lepas tangan dalam kasus mantan anggota Exco PSSI yang ikut campur dalam akuisisi klub Martapura FC ke Dewa United.

Featured-Image
Menteri BUMN Erick Thohir ditemui di Festival Hijriah 1 Muharram 1445 H di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023) malam. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Ketua PSSI Erick Thohir lepas tangan dalam kasus mantan anggota Exco PSSI yang ikut campur dalam akuisisi klub Martapura FC ke Dewa United.

Menurut Erick, mengenai hal tersebut, ia meminta agar ditanyakan kepada yang bersangkutan.

"Ini nanya Exco yang (soal) Martapura ya tanya sama orangnya dong," ujar Erick kepada wartawan bakabar.com seusai peresmian Indonesia Arena, Senin (7/8).

Baca Juga: Skandal Akuisisi Martapura FC Disorot Erick Thohir!

Padahal sebelumnya, Erick Thohir ikut menyoroti skandal akuisisi Martapura Fc ke Dewa United.

Ia menegaskan akan mempelajari lebih dulu persoalan Martapura FC.

"Saya harus mempelajari dulu ya, cuma yang pasti kalau ini saya akan kontrol, bahkan salah satu perbaikan daripada aturan liga ke depan, bahwa jual beli klub itu juga harus di-approve oleh PSSI," ujar Erick dalam konferensi pers di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (2/8).

Skandal Akuisisi Martapura FC ke Dewa United Terbongkar!
Infografis skandal akuisisi Martapura FC. bakabar.com/Fahriadi Nur

Dijelaskan Erick, pembelian klub harus membutuhkan persetujuan dari PSSI karena harus ada pertanggung jawabannya.

"Jangan sampai klub-klub ini justru kita tidak menyeimbangkan antara suporter dan komersialisasi. Ini harus seimbang," ujar Erick.

Selanjutnya, Erick berjanji mengecek mengenai adanya anggota Exco dari PSSI yang ikut serta dalam pembelian klub tersebut.

"Nah ini yang saya harap nanti saya cek dulu lagi, saya belum tahu, maaf, kalau saya tahu nanti kita pakai di-meeting," imbuhnya.

Baca Juga:Skandal Akuisisi Martapura FC ke Dewa United Terbongkar

Seperti diketahui, Martapura FC dijual pemiliknya setelah tim yang bermarkas di Stadion Demang Lehman Martapura itu didera masalah finansial pada 2021.

Mengalami krisis keuangan, badai pandemi Covid-19 menambah runyam situasi di manajemen Martapura FC. Liga Indonesia dihentikan seluruhnya, termasuk Liga 2 tempat Martapura FC berkompetisi.

Padahal musim itu kompetisi sempat berjalan satu laga. Para pemain sudah dikontrak, beban operasional membengkak.

Baca Juga: Exco PSSI Campur Tangan Akuisisi Martapura FC: Langgar Kode Etik!

Manajemen akhirnya terpaksa mengambil langkah ekstrem dengan menjual klub kebanggaan warga Banjar tersebut. Laskar Sultan Adam dilego pada Februari 2021. Pembelinya Kevin Hardiman Cs melalui pihak ketiga.

"Manajemen Martapura FC bersedia diakuisisi karena harus memenuhi kewajiban atas beban dana operasional terutang yang sudah dikeluarkan untuk persiapan hingga sempat berlaga satu kali," cerita Ketua Martapura FC M Hilman.

Haruna Soemitro, seorang anggota Exco PSSI 2019-2023 yang juga mantan manajer Madura United, ternyata menjadi pihak ketiga dalam jual beli klub tersebut.

Nilai akuisisi yang disepakati mencapai Rp2,5 miliar. Namun pada prosesnya 75 persen pembayaran dilakukan di muka yaitu senilai Rp1,5 miliar.

Baca Juga: Skandal Akuisisi Martapura FC ke Dewa United Terbongkar

"Dana transferan awal yang disampaikan orang ketiga digunakan menutupi beban pengeluaran klub tersebut," ungkap Hilman.

Bahkan, belakangan terungkap, nilai akuisisi sebenarnya adalah Rp8,5 miliar antara Dewa United dan pihak ketiga. "Yang saya dengar infonya sekitar 8,5 miliar," ungkap Hilman.

Hilman hanya bisa mendengar. Sebab, transaksi tanpa melibatkan dirinya. Selama transaksi terjadi, ia tidak bertemu langsung dengan pihak Dewa United. Sampai berita ini tayang, bakabar.com masih terus berupaya mengonfirmasi Haruna.

Editor


Komentar
Banner
Banner