bakabar.com, DEPOK - Rifki Azis Ramadhan (23) seorang pemuda yang telah dipercaya bapaknya untuk mengelola usaha keluarga malah kecewa dengan orang tua. Bukan hanya kecewa, rasa kekesalan Rifki dilampiaskan dengan menghujamkan pisau ke tubuh ibunya sebanyak 50 kali, secara membabi buta.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso. Menurutnya, Rifki dipercaya Bakti Azis Munir (ayah) untuk meneruskan bisnis keluarga dari hasil jual beli limbah kardus.
"Jadi berusaha untuk mendidik bagaimana bisnis yang baik. Intinya dari versi bapaknya seperti itu," kata Arief, Jumat, (11 /8).
Saat ini, Rifki dipercaya ayahnya untuk mengelola keuangan bisnis keluarga. Sehingga semua uang masuk atau keluar merupakan tangungjawabnya.
Baca Juga: Ngeri! Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Depok Mengalami 50 Tusukan
"Yang bersangkutan (tersangka) mempunyai kuasa di situ," katanya.
Kejadian itu, kata Arief, bermula dari masalah pengelolaan uang usaha. Tersangka Rifki Azis dianggap tidak transparan kepada orang tuanya.
"Intinya ada yang disembunyikan, akhirnya menuduh tersangka. Ini supaya terbuka, terkait keuangan dari perusahaan," terangnya.
Menanggapi tuduhan itu, Rifki mengeklaim tidak melakukan penggelapan uang bisnis. Ia menjelaskan, ada pembayaran dari klien yang tertunda.
Baca Juga: Seorang Ibu di Depok Diduga Tewas Dibacok Anak Sendiri
Akibat pembayaran yang tertunda, ujar Arief, hutang pelanggan tersebut belum dibayarkan, sehingga hal itu menjadi pertanyaan dari orang tuanya.
"Kalau dari versi tersangka mengakunya begitu," jelas Arief.
Selain itu, hal yang membuat amarah Rifki memuncak, ketika orang tuanya mengeluarkan kalimat yang dianggap menyakitkan hati Rifki usai dianggap tidak transparan dalam menjalankan usaha.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah Rifki di Cimanggis, Depok pada Kamis (10/8) pagi. Oleh Polisi, Rifki kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Adrianus Meliala Tawarkan Jadi Saksi Ahli
Menurut Arief, Rifki menusuk sang ibu yang sedang duduk di meja makan menggunakan pisau dengan 50 tusukan. Hal itu mengakibatkan nyawa ibunya tidak tertolong.
Setelah itu, Rifki juga mencoba membunuh ayahnya dengan golok. Usaha tersebut gagal, karena sang ayah melawan dan berteriak meminta pertolongan. Warga yang mendengar jeritan korban, segera datang membantu.