bakabar.com, JAKARTA - Polres Cianjur berencana akan melibatkan KBRI dan kepolisian di negara Dubai guna untuk mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO).
Adapun korban merupakan pekerja migran asal Cianjur yang setiba di Dubai dipekerjakan sebagai pelayan seks.
Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan menerangkan langkah tersebut dilakukan setelah pihaknya menangkap pelaku Rahmat, warga Kecamatan Karangtengah yang menyalurkan pekerja migran.
Baca Juga: Bejat! Pria 60 Tahun di Cianjur Cabuli Anak di Bawah Umur
Pekerja migran yang dipekerjakan sebagai pelayan seks tersebut bernama Ida, warga Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu ke Dubai.
Berdasarkan keterangan pelaku Rahmat, polisi mendapatkan sejumlah nama yang terkait dalam sindikat perdagangan orang. Khususnya, pengiriman Ida ke Dubai.
"Seorang di antaranya yang sudah diketahui identitasnya dalam pengejaran petugas atas nama Martini," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (8/7).
Baca Juga: Terjerat Pinjol, Pegawai Pegadaian Cianjur Gelapkan Uang Nasabah
Polisi berhasil menangkap Rahmat di kediamannya tanpa perlawanan. Termasuk di antaranya mengantongi sejumlah nama yang terlibat kasus TPPO terhadap Ida.
Pihaknya akan mengembangkan kasus tersebut sampai menangkap otak pelaku dengan melakukan koordinasi dengan KBRI dan kepolisian Dubai.
Adapun langkah pemulangan Ida, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan Pemkab Cianjur dan kementerian terkait untuk melacak keberadaan Ida di Dubai.
"Kami upayakan sampai pemulangan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat," katanya.
Baca Juga: Tiga Orang Calon Haji Asal Cianjur Meninggal Dunia
Sedangkan terkait pelaku Martini, ungkap Aszhari, merupakan pihak yang memberangkatkan korban dengan janji dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga, namun setelah sampai di negara orang, korban dipekerjakan sebagai pelayan seks.
Sehingga setelah ditangkap pihaknya akan mengembangkan keterangan dari pelaku Martini guna menangkap otak pelaku kasus TPPO yang menimpa pekerja migran asal Cianjur itu.
"Kami sudah kantongi identitas nya dan petugas sedang melakukan pengejaran terhadap Martini," katanya.
Sebelumnya video dua orang kakak beradik yang merupakan anak korban Ida, beredar di media sosial yang meminta Presiden, Kapolri, Gubernur Jabar dan Bupati Cianjur, Kapolda dan Kapolres Cianjur membantu kepulangan orang tua mereka yang dijadikan pelayan seks di Negara Dubai.