bakabar.com, JAKARTA - Rangkuman berita politik dalam sepekan menghiasi ruang publik dengan riuh rendah sejumlah peristiwa politik menjelang Pemilu 2024.
Terutama dimulai dari bocoran mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla yang mengatakan membutuhkan modal setengah triliun agar terpilih menjadi pimpinan partai hingga insinuasi Jokowi yang diragukan mendukung Ganjar Pranowo.
Berikut sejumlah berita pilihan dalam sepekan:
1. Pengamat: Airlangga Hartarto Dikriminalisasi lewat Korupsi CPO
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro menyebut perkara korupsi crude palm oil (CPO) diduga dijadikan alat menjegal Airlangga Hartarto.
"Iya ini salah satu refleksi dari politisasi hukum jadi setiap kita menapaki tahapan pemilu itu ada saja yang seolah hukum bisa mengatakan banyak hal dan bisa mengeliminasi elite-elite tertentu yang dianggap mungkin tidak bisa ikut angkut atau didikte, nah ini yang tidak sehat," kata Siti kepada bakabar.com di Gedung Joeang 45, Menteng, Senin (31/7).
2. Sandiaga Uno Temui Jokowi Empat Mata, Jemput Restu Cawapres?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (1/8).
Sandiaga mengaku membahas tentang pariwisata dan politik secara empat mata dengan Jokowi.
"Pertemuannya kami hanya berdua membahas pariwisata. Tapi juga ada diskusi ringan. Diskusi-diskusi ringan, diskusi tipis-tipis tentang politik," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/8).
3. JK Bocorkan Modal jadi Ketum Parpol Butuh Setengah Triliun!
Wakil Presiden ke 10 dan 12, Jusuf Kalla membocorkan modal untuk menjadi ketua umum partai politik membutuhkan setengah triliun rupiah.
Hal ini diungkap JK saat memberikan keynote speech seminar Anak Muda untuk Politik yang digelar Puskapol UI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7).
"Ongkos hampir, kalau sekarang anda menjadi ketua Golkar jangan harap kalau anda tidak punya modal Rp500-600 miliar," kata Jusuf Kalla.
4. Airlangga Pastikan Golkar Takkan Dukung Anies di Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memastikan takkan mengalirkan dukungan kepada Anies Baswedan dalam gelaran Pilpres 2024.
"Itu sangat benar," kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8).
5. Formappi Soroti Peran Minim Presiden dan DPR di Kasus TNI vs KPK
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai Presiden dan DPR harus memiliki andil untuk menyelesaikan sengkarut KPK dan TNI terkait penetapan Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka korupsi.
"Jika hal ini (kasus Kabasarnas) sangat mendesak, agar pejabat di Basarnas yang korup bisa diadili di pengadilan umum oleh KPK, itu termasuk kekuasaan Presiden dan DPR untuk mencari solusi," ujarnya pada tim bakabar.com, Kamis (3/7).
6. Muhaimin Iskandar Ancam Hengkang jika Gerindra Lambat Pilih Cawapres
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengeklaim bakal pindah gerbong jika Partai Gerindra tak memberikan kepastian kursi cawapres di Pilpres 2024.
"Saya dukung Pak Prabowo dan masih jalan, soal PDIP memberi harapan baru pada saya, kalau tidak ada kepastian di Gerindra baru ikut PDIP saja," kata Muhaimin, Jumat (4/8).
7. Usung Ganjar, PSI Harap PDI Perjuangan Tak Tutup Pintu Dialog
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha berharap PDI Perjuangan tak menutup pintu dialog dalam memetakan konfigurasi politik jelang Pilpres 2024.
Terlebih PSI telah menyatakan dukungan bagi Ganjar Pranowo, yang notabene kader PDI Perjuangan untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden.
"Dari dulu kami sangat ingin bersilaturahmi dengan semua partai. Apa pun, bila diizinkan, kami akan datang ke kantor DPP PDIP. Bila dibolehkan, kami akan berdiskusi dan belajar dan menimba pengalaman. Salam hormat saya buat Bu Mega," kata Giring, Jumat (4/8).
8. PDIP Klaim Jokowi Takkan Setengah Hati Dukung Ganjar Pranowo
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengeklaim Presiden Jokowi takkan setengah hati mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Meski hembusan wacana mengarahkan Jokowi lebih mendukung Prabowo Subianto.
"Kami berharap bahwa hubungan antara presiden atau Pak Jokowi dengan PDI Perjuangan itu akan selalu berjalan dengan baik," kata Puan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/8/).