Regional

Pilkades di Pamekasan Ditunda, Warga Protes Berujung Ricuh

Sekelompok massa melakukan aksi protes di depan kantor Bupati, Jl. Kabupaten, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (13/4).

Featured-Image
Suasana aksi protes warga pamekasan minta pilkades segera digelar di depan kantor bupati, Kamis (13/4). (Foto:apahabar.com/Fauzi A.F)

bakabar.com, PAMEKASAN - Sekelompok massa melakukan aksi protes di depan kantor Bupati, Jl. Kabupaten, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (13/4). Massa yang datang dari berbagai Desa itu menuntut agar gelaran Pilkades serentak tahun 2023 segera diselenggarakan.

"Kami masyarakat Pamekasan yang tergabung lebih dari 6 Desa menyatakan menolak dengan tegas pernyataan Bupati Baddrut Tamam yang mengatakan Pilkades tahun 2023 ini ditunda," teriak Kholik Korlap saat melakukan aksi protes, Kamis (13/4).

Kholik mengatakan pihaknya memegang teguh prinsip Bupati Baddrut Tamam yang mengatakan pilkades siap digelar apabila tidak ada aturan yang dilanggar serta jika ditetapkan anggaran.

"Dari keduanya sudah selesai, anggaran sudah selesai, kemudian tidak ada aturan yang dilanggar, semuanya selesai. Saya minta Baddrut Tamam menepati janjinya dan masih konsisten dengan statemen awalnya," ungkapnya.

Baca Juga: Seorang Wanita di Pamekasan Jadi Korban Begal Kemaluan, Polisi Buru Pelaku!

Isu penundaan pilkades serentak di Pamekasan sudah dilakukan mulai tahun 2022 lalu. Namun hingga kini pemkab belum memberikan keputusan secara jelas.

Massa menolak segala alasan politis. Bupati diminta tegas dan tidak berbelit-belit dalam mengambil kebijakan. Massa juga mendesak agar pemerintah segera membentuk P2KD.

"Kami menuntut agar Pilkades serentak di Pamekasan tahun 2023 ini tetap dilaksanakan," terangnya

Pantauan bakabar.com di lokasi, massa aksi membentangkan spanduk di tengah jalan raya hingga menutup akses jalan di kawasan tersebut.

Pembakaran ban juga dilakukan di beberapa titik, sehingga kepulan asap hitam tebal yang mengelilingi kawasan tersebut membuat sejumlah warga keluar untuk menyaksikan.

Baca Juga: Sambut Hari Raya Idulfitri, Lapas Pamekasan Usulkan 620 Napi Terima Remisi Khusus

"Saya kira ada apa, soalnya seperti kebakaran," ujar salah seorang warga yang mengaku kaget atas peristiwa tersebut.

Polisi berupaya memadamkan api yang mengakibatkan kepulan asap tebal hitam dalam radius kurang lebih 500 meter tersebut. Satu mobil water conon berhasil mendinginkan api sekitar 1 sampai 2 jam.

Diketahui, dalam aksi protes ini massa juga tidak ditemui Bupati Baddrut Tamam. Sehingga pintu gerbang keluar pendopo Bupati Pamekasan dihadang dengan satu mobil yang dikawal ketat oleh massa.

Editor
Komentar
Banner
Banner