Mudik Lebaran 2023

Pengamat: Penggunaan Sepeda Motor saat Mudik Rentan Alami Kecelakaan

Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menyebut penggunaan sepeda motor ketika mudik Lebaran rentang mengalami kecelakaan lalu lintas.

Featured-Image
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor. (Foto: dok. autoaccident.com)

Upaya Pemerintah Tekan Angka Kecelakaan

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan sepeda motor, seperti menambah kapasitas tiket transportasi publik, memperbaiki infrastruktur jalan serta meluncurkan program mudik gratis.

"Sejak tahun 2014 pemerintah meluncurkan program tersebut dengan berbagai upaya lainnya, namun belum mampu menurunkan tingat kecelakaan mudik memakai sepeda motor," katanya.

Djoko menyatakan, saat ini pemerinah belum melakukan upaya membatasi produksi sepeda motor berkecepatan tinggi, yakni kapasitas silinder di atas 100 cc.

"Sebelum 2005, mudik menggunakan sepeda motor masih langka dilakukan masyarakat. Produksi sepeda motor per tahun kisaran 2 sampai 3 juta unit dengan kapasitas mesin kurang dari 100 cc," ujarnya.

Baca Juga: Punya TKDN di Atas 40 Persen, Alva One Kebagian Subsidi Motor Listrik

Menurutnya, kala itu masih ada istilah sepeda motor bebek, karena kapasitas mesin kurang 100 cc dengan laju rendah. Tahun 2005 muncul kebijakan pemerintah untuk mendapatkan sepeda motor diberikan kemudahan.

"Yakni dapat diberikan uang muka yang rendah dan diangsur setiap bulan, tidak lagi ada keharusan pembelian lunas," bebernya.

Disamping itu, lanjut Djoko, perlahan kapasitas mesin sepeda motor dinaikkan, sehingga akselerasi sepeda motor menjadi tinggi dan sangat digemari masyarakat.

"Target produksi 7 sampai 8 juta unit per tahun tercapai hingga sekarang, sehingga dampak di masyarakat mulai muncul," kata Djoko.

Baca Juga: Kia Siapkan Bengkel Siaga Mudik di 18 Titik Wilayah Sumatra dan Jawa

Pertama, mudik menggunakan sepeda motor adalah aksi anak muda balapan liar di setiap daerah, kedua kejahatan begal menggunakan sepeda motor.

"Ketiga angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan sepeda motor meningkat, keempat korban kecelakaan usia produktif menjadi tertinggi," jelasnya.

Di sisi lain, kata Djoko, kondisi ini tergambar dari lonjakan jumlah pemudik sepeda motor saat Lebaran 2005. Menurut data Kementerian Perhubungan jumlah sepeda motor yang dipakai untuk mudik sebanyak 1,29 juta kendaraan.

"Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,79 juta sepeda motor pada 2004," paparnya.

Baca Juga: Jelang Mudik, MTI Beri Rekomendasi Strategi Manajemen Transportasi Udara

Demi keselamatan, kebijakan industri sepeda motor memproduksi sepeda motor berkapasitas silinder di atas 100 cc perlu dipertimbangkan untuk dibatasi.

"Sekarang dapat dimulai dengan kendaraan listrik yang berkecepatan rendah," ungkapnya.

Bagaimanapun, ungkap Djoko, mudik dengan sepeda motor tidak dianjurkan pemerintah. Sehingga, sudah selayaknya pemerintah menyediakan lebih banyak daya tampung angkutan massal dengan tarif terjangkau.

"Atau menyediakan lebih banyak layanan mudik gratis terutama bagi para pemudik motor," sambungnya.

HALAMAN
123
Editor
Komentar
Banner
Banner