bakabar.com, JAKARTA - Memasuki musim hujan, usaha cuci kendaraan mengalami penurunan omzet. Padahal, pada musim tersebut kendaraan menjadi lebih sering kotor karena karena air hujan.
Salah seorang pemilik usaha cuci kendaran, Faisal (42) mengungkapkan pemasukan harian secara kotor yang dikantonginya hanya sebesar Rp150 ribu. Jumlah tersebut bila diakumulasi selama sebulan, pendapatan yang diperolehnya sebesar Rp4,5 juta.
Sementara itu, biaya operasional yang dikeluarkannya selama sebulan kurang lebih sebesar Rp1,5 juta.
"Turunnya hingga seperempatnya. Jadi paling bersihnya perbulan dapet Rp3 juta," katanya kepada bakabar.com, Minggu (10/12).
Baca Juga: EKBIS SEPEKAN: Petani Dibelengggu Kemiskinan hingga Respons Santai OIKN soal Pakuwon
Faisal mengaku merasa kurang dengan pendapat yang didapat per bulannya. Apalagi penurunan pendapatan ini sudah berlangsung selama tiga bulan.
Musim hujan, kata Faisal, justru tidak meningkatkan pendapatan. Sebab, banyak orang yang jadi jarang menggunakan kendaraannya, atau memilih untuk tidak ke mana-mana
"Sudah 3 bulan. Tapi pendapatan akhir-akhir ini ini yang paling tidak mencukupi pengeluaran," ujarnya.
Sementara, penurunan yang paling drastis ada pada jasa pencucian mobil. Dia mengaku sebelumnya dalam sehari bisa mendapat pelanggan 10 - 15 mobil dan motor sekitar 25 - 30 motor.
Baca Juga: Edan! Kekayaan Prajogo Melesat 3 Kali Lipat, Low Tuck Kwong Tergeser
Baca Juga: Bahlil Yakinkan Investor Singapura: Izin Usaha Mudah dan Gratis!
Penuruan yang cukup signifikan dari pencucian mobil sangatlah mempengaruhi pemasukan. Pasalnya, harga satuan mobil ketika dicuci sebesar Rp40 ribu, sedangkan motor hanya Rp15 ribu.
Bila dibandingkan pada bulan-bulan sebelum musim hujan, Faisal mengaku mampu mengantongi pendapatan senilai Rp500 ribu dan motor mencapai Rp350 ribu per harinya.
"Karena musim hujan. Sekarang paling mobil cuma 3, motor paling 5," pungkasnya.