bakabar.com, JAKARTA - Ada misi penting klub-klub Arab Saudi terus-menerus mengambil para pemain bintang dunia di sepanjang tahun ini.
Salah satu yang mencuri perhatian tentu saja saat Al-Nassr mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Manchester United pada Januari lalu, dan memberikan gaji fantastis sebesar 200 juta euro (Rp3,9 triliun) per tahun.
Kehadiran Ronaldo itu menjadi titik awal Arab Saudi menjadi kiblat baru sepak bola dunia, dan menarik minat pemain bintang untuk bermain di negara timur tengah tersebut.
Itu mulai terjadi pada bursa transfer musim ini. Ada beberapa pemain bintang yang tak berpikir panjang ketika mendapatkan tawaran dari klub Arab Saudi.
Baca Juga: Liga Pro Saudi Tegaskan Tak Cuma Incar Pemain Tua, Mo Salah Jadi Target Terbaru
Marcelo Brozovic (Inter Milan) dan David Ospina (Napoli) tak membuang kesempatan ketika diajak bergabung bersama Al-Nassr.
Begitu juga dengan dua pemain bermental juara seperti Karim Benzema (Real Madrid) dan N'Golo Kante (Chelsea) yang memutuskan bersepakat ketika ditawari bermain bersama Al-Ittihad.
Selain itu, beberapa klub Arab Saudi juga tak ingin kalah mendatangkan pemain bintang seperti Al-Ahli yang membawa Roberto Firmino (Liverpool), dan Eduard Mendy (Chelsea). Bahkan, Al-Hilal merekrut Sergej Milinkovic-Savic (Lazio) dan Kalidou Koulibaly (Chelsea).
Pada kenyataannya memang tidak bisa dipungkiri kalau para pemain bintang datang ke Arab Saudi karena adanya bayaran besar. Namun, tidak hanya faktor itu saja yang membuat para pemain itu datang ke Arab Saudi.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Putuskan Tetap di Arab Saudi Musim Depan
Dilansir dari Fox Sports, langkah klub-klub Arab Saudi mendatangkan pemain bintang dunia tidak lepas dari peran pemerintah negara tersebut.
Dengan harapan para pemain bintang ini bisa membantu mengubah citra Liga Arab Saudi menjadi lebih dikenal di dunia.
Dari segi komersial dan pendapatan, Liga Arab Saudi dapat tumbuh pesat. Namun mereka harus berkaca dari Liga China yang menerapkan strategi yang tak jauh beda akhirnya hilang karena tak mampu bersaing dengan liga-liga top Eropa.
Kondisi ini tentu bisa menjadi bumerang bagi pemerintah Arab Saudi karena dapat menyerang balik apabila tidak berbanding lurus dengan prestasi sepak bola tim nasional mereka.
Baca Juga: Firmino Nilai Al Ahli Sama Seperti Klub Besar Eropa
Ke depan Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Piala Asia 2027, namun mereka sudah mengundurkan diri dari mencalonkan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan mencoba mengajukan untuk Piala Dunia 2034.
Yang pasti, ini sangat menarik untuk ditunggu bagaimana prospek jangka panjang dari kebijakan pemerintah Arab Saudi dalam mengurus tata kelola sepak bola dalam jangka lima hingga sepuluh tahun ke depan. Apakah sesuai rencana atau gagal total seperti Liga China.