Mental Health

Mindfulness: Seni Menjalani Likuan Hidup dengan Berkesadaran Penuh

Ada berbagai cara yang bisa Anda coba untuk mengurangi kadar stres dalam diri. Salah satunya melalui mindfulness.

Featured-Image
Ilustrasi melakukan praktik mindfulness lewat meditasi. (Foto: dok. MundoPsikologos)

bakabar.com, JAKARTA - Seberapa sering Anda terjebak dalam situasi yang tidak sinkron antara ruang berpikir dengan ruang realita di sekitar? Hal tersebut membuat Anda tampak sibuk atau sebaliknya, akan tetapi semua terjadi tanpa kesadaran penuh.

Misalnya saja, Anda menikmati makanan sembari bermain ponsel, atau terlihat menyimak perbincangan dengan seseorang namun isi pikiran Anda justru sibuk mengelana entah di mana.

Di era serba cepat banyak tuntutan yang menempatkan individu harus multitasking tanpa kendali. Namun, jika dibiarkan, stres dapat memicu berbagai emosi negatif hingga gangguan kesehatan mental, seperti depresi.

Ada berbagai cara yang bisa Anda coba untuk mengurangi kadar stres dalam diri. Salah satunya melalui mindfulness.

Berekesadaran Penuh dengan Mindfulness

Mindfulness adalah meditasi yang dapat melatih fokus atas keadaan sekitar atau perhatian terhadap apa yang terjadi di dalam diri serta apa yang sedang dilakukan.

Jika waktu dihabiskan tanpa bisa related dengan kondisi nyata, atau malah sibuk memikirkan hal-hal negatif, maka energi bakal terkuras. Bila kecemasan terjadi secara berkelanjutan, maka berdampak pada Kesehatan mental.

Oleh karenanya, menjadi penting untuk menyatukan pikiran dan tubuh, memberikan perhatian penuh terhadap apa yang sedang terjadi saat itu.

Mindfulness Menurut Ahlinya

Menurut Germer, Siegel, dan Fulton (2005) mendefinisikan mindfulness sebagai bentuk perhatian penuh pada kondisi saat ini dan bisa menerimanya dengan penuh kesadaran.

Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Mindfulness menjadi sebuah pendekatan yang paling sering diaplikasikan selain Cognitive Behavior Therapy oleh para praktisi psikologi, khususnya di Amerika Serikat.

Penelitian-penelitian mindfulness berkembang sangat pesat sejak awal tahun 1980. Fakta mengejutkan lainnya, 25% dari seluruh pegawai perusahaan di Amerika Serikat pernah mendapatkan pelatihan mindfulness.

Dengan kata lain, mindfulness adalah menerima sepenuhnya tanpa penilaian. Jon Kabat Zinn mengartikan mindfulness sebagai kesadaran yang muncul dari perhatian Anda saat ini tanpa bertujuan menghakimi.

Pulihkan Jiwa dengan Mindfulness

Inilah beberapa cara untuk melatih mindfulness, di antaranya:

1. Meditasi duduk

Jika dilakukan dengan benar dan teratur, meditasi ini bisa menyembuhkan atau setidakanya meringankan beban pikiran. Cukup dengan meditasi dengan durasi 5-30 menit setiap harinya.

Caranya: Anda bisa melakukan meditasi ini dengan duduk bersila di lantai atau kursi. Posisikan diri dengan nyaman, punggung lurus, perhatikan dan sadari tarikan nafas yang masuk dan keluar dari hidung Anda.

Dan yang perlu menjadi catatan ialah lakukan praktik ini sambil tersenyum untuk merilekskan otak, pikiran, dan tubuh.

2. Meditasi jalan

Selain meditasi duduk, pilihan lainnya dengan meditasi jalan. Ketika sedang melakukan meditasi ini, rasakan telapak kaki menapak tanah secara perlahan, sesuaikan nafas dengan langkah kaki anda.

3. Mindful eating

Ketika makan, tujukan perhatian penuh anda pada apa yang dimakan, lihatlah dan ucap syukur terhadap makanan yang anda makan hari ini.

Beberapa contoh kegiatan mindfulness bisa dengan memasak,membereskan rumah, membaca buku atau dengan melakukan kegiatan positif yang Anda sukai. Lakukan semua dengan konsentrasi penuh dan nikmati.

Manfaat dari Mindfulness

Meditasi dan mindfulness adalah bagian dari proses pengenalan diri, semakin kenal dengan diri sendiri, maka pikiran, hati dan juga hidup menjadi lebih tenang.

Teknik ini juga mendorong anda untuk lebih fokus pada stres yang dirasakan dan membuka pikiran anda untuk menghadapinya dengan cara yang lebih positif.

Jika dilakukan dengan benar dan rutin, mindfulness bahkan dapat mencegah serta meringankan depresi atau gejala mental lainnya.

Bahkan dengan melatih diri berkesadaran penuh ini, Anda bisa mengakui kelemahan atau mengapresiasi kelebihan, serta belajar bagaimana mengatasi tantangan berdasarkan kemampuan yang terus Anda gali dan hayati.

Editor


Komentar
Banner
Banner