Tradisi Menyambut Ramadan

Menyusuri Tradisi Nyadran di Lereng Damalung

Sorot matahari belum utuh membuka gelapnya Damalung yang merupakan nama lain dari Gunung Merbabu. Di penghujung subuh itu tungku perapian biyung sudah membara.

Featured-Image
Warga Dusun Bateh, Kelurahan Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang menyusuri jalan desa sembari menyunggi tenong yang akan mereka kumpulkan di makam leluhur. (Foto: apahabar.com/Arimbi Haryas)

Antusiasme Warga

Kepala Desa Bateh, Bambang mengatakan lebih dari 150 tenong dan ratusan warga terlibat pada acara nyadran kali ini.

"Satu rumah membawa 1 tenong, nanti sekeluarga wajib ikut semua, makan bersama di makam," katanya.

Masyarakat biasanya menyiapkan Nyadran dua hari sebelum acara, mulai dari membersihkan makam hingga memasak aneka sajian untuk dimasukkan ke tenong.

"Makanan yang wajib ada ingkung, atau ayam untuh yang dimasak sesuai selera," kata Bambang kepada bakabar.com.

Baca Juga: 6 Tradisi Unik Nusantara dalam Perayaan Isra Mikraj di Indonesia

Sedangkan sajian lainnya, Bambang menuturkan, tidak ada ketentuan resminya atau mengikuti kemampuan masing-masing keluarga saja.

Acara makan bersama saat nyadran di Bateh biasanya diiringi musik-musik Salawat sembari bersilaturahmi dengan para tetangga di desa.

Sementara itu, salah seorang warga yang mengikuti acara nyadran, Salmi (56) mengatakan, ia sudah mengikuti nyadran sejak masih kecil.

"Dari tahun ke tahun selalu meriah, anak-anak hingga yang sepuh (tua) berkumpul, makan bersama di makam," ujarnya.

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner