bakabar.com, MAGELANG - Jumlah pendaki yang naik ke gunung Merbabu di malam pergantian 2023 ke 2024 mengalami penurunan.
"Tidak seperti tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya, bisa jadi karena cuaca kali ini sulit diprediksi," kata Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nurpana Sulaksono, Minggu (24/12).
Menurut data Nurpana yang dihimpun melalui aplikasi booking online pendaftaran, tercatat 531 pendaki sudah melakukan registrasi untuk mendaki gunung Merbabu via Selo.
Sedangkan untuk pendakian via Suwanting ada 138 pendaki. Sedangkan daftar pendaki dari jalur Cutel, Thekelan dan Suwanting masih kosong.
Menurut Nurpana, pertambahan jumlah pendaki sudah terjadi sejak 23 Desember 2023. Meski demikian, angka ini lebih sedikit dibanding pendakian tahun lalu.
"Sejak 23 Desmber ada kenaikan sedikit, 100-an lebih yang mem-booking," kata dia.
Nurpana menuturkan, biasanya kenaikan pendaki juga terjadi pada akhir pekan, bahkan terkadang sampai kuota penuh.
"Cuma ini pembukaannya belum lama, jadi belum banyak pendaki,” ujarnya.
Dalam melayani para pendaki, petugas BTNG Merbabu bekerja sama dengan masyarakat.
Tak hanya sebagai wisata dan olahraga, aktivitas pendakian juga menjadi salah satu sumber pendapatan warga sekitar.
Sebab, sebagian besar masyarakat yang tinggal di kawasan pos pendakian bekerja sebagai porter, guide, pemilik basecamp, transportasi, dan sebagainya.
“Maka saat Merbabu ada peristiwa mendadak, selalu ada yang menangani, masyarakat respek dan menjaga kawasan sini dengan maksimal,” ujarnya.
Ia juga mengimbau, masyarakat yang berada di lokasi tetap berhati-hati, dan tidak berjalan di malam hari.
Hal itu karena kondisi jalan dari dan menuju gunung Merbabu licin. Pendaki juga disarankan tidak membawa senjata tajam.
"Tentunya kami harapkan, kami sarankan pendaki yang tidak sehat atau punya riwayat sakit disarankan tidak naik gunung," pungkasnya.
