bakabar.com, JAKARTA – Social withdrawal merupakan bentuk penarikan diri untuk tidak bersosialisasi dengan kegiatan, maupun orang terdekat.
Melansir Very Well Mind, Kamis (12/10), penarikan diri sosial merujuk pada tindakan seseorang yang secara disengaja menghindari interaksi dengan orang lain.
Psikolog Jepang, Saito, telah mengulas varian penarikan diri dari lingkungan sosial yang dikenal sebagai hikikomori.
Hikikomori melibatkan penarikan diri atau penghilangan kontak dengan keluarga atau anggota lain dari sistem pendukung seseorang, di mana individu tersebut tidak terlibat dalam kegiatan seperti pekerjaan atau pendidikan.
Pentingnya Sosialisasi dalam Perkembangan Individu
Dalam hal ini terungkap bahwa aspek integral dari perkembangan adalah belajar bersosialisasi dan menciptakan hubungan.
Keputusan untuk tidak berinteraksi atau membatasi interaksi dapat berdampak serius pada kesejahteraan emosional, mental, dan fisik seseorang.
Baca Juga: Bunda! Ketahui Pentingnya Fase yang Bakal Dialami Usai Persalinan
Gejala Social Withdrawal
Perilaku dan hubungan sosial diyakini berkontribusi pada perkembangan yang sehat, mempengaruhi identitas diri dan keterampilan sosial.
Penarikan diri dari pergaulan dapat menghasilkan pola aktivitas menyendiri, yang pada gilirannya dapat mengurangi keterampilan interpersonal.
Baca Juga: Penderita ISPA di Cianjur Capai 46 Ribu, Polusi dan Cuaca jadi Pemicu
Selain itu, penarikan diri sosial dapat menimbulkan gejala seperti rasa malu, harga diri rendah, ketakutan akan penolakan, dan perasaan kesepian.
Dampaknya bukan hanya pada kesehatan mental, tetapi juga fisik dan kognitif.
Penyebab Social Withdrawal
Berbagai faktor dapat menyebabkan penarikan diri dari sosial, termasuk kondisi kesehatan mental.
Mulai dari gangguan kecemasan, depresi, gangguan kepribadian, skizofrenia, dan gangguan spektrum autisme pada anak dan remaja.
Baca Juga: 10 Oktober World Mental Health Day, Kampanye Hak Kesehatan Mental untuk Semua Orang
Faktor psikologis seperti rendah diri, malu, kesedihan, dan amarah juga dapat memainkan peran penting.
Selain itu, pengalaman masa lalu, takut akan penolakan, dan preferensi personal terhadap situasi sosial juga turut berkontribusi pada fenomena penarikan sosial.
Apakah Social Withdrawal Selalu Negatif?
Meskipun meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah hal yang sehat, penarikan diri sosial yang ekstrem dapat memiliki konsekuensi negatif.
Isolasi sosial yang signifikan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, kesepian, stres, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
Baca Juga: Hari Penglihatan Sedunia, Kampanyekan Kesehatan Mata lewat Sosmed
Cara Mengatasi Social Withdrawal
Untuk mengatasi social withdrawal, beberapa langkah yang dapat diambil mulai dari melibatkan pembelajaran keterampilan koping, dan menghubungkan kembali dengan sistem dukungan.
Selain itu juga bisa mencoba menemukan kembali minat dan hobi, berbicara dengan penyedia layanan kesehatan, dan mempraktikkan belas kasihan serta perawatan diri.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang dampak dan penyebab penarikan sosial, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu individu keluar dari isolasi sosial yang merugikan.