Relax

Melacak Virus yang Menjangkiti Justin Bieber, Benarkah ‘Ramsay Hunt Syndrome’ Berawal dari Cacar Air?

apahabar.com, JAKARTA – Justin Bieber kembali menggemparkan penggemar. Pada Rabu (7/9/2022), melalui Instagram pribadinya, pelantun Love…

Featured-Image
Justin Bieber (Foto: Wartapop)

Reaktivasi virus Varicella-Zoster ini dapat menyebabkan penyakit cacar air bagi orang yang belum pernah menderita cacar air atau belum sempat menerima vaksinasi penyakit tersebut. Serta, lebih mudah menyerang orang dengan kondisi daya tahan tubuh yang baru lemah.

Meski disebabkan oleh virus yang sama, Ramsay Hunt Syndrome belum tentu hanya muncul satu kali seumur hidup, sebagaimana cacar air. Pasalnya, sampai saat ini, Sekar mengaku belum ada penelitian yang membahas tentang pengulangan sindrom kelumpuhan wajah itu. Namun, yang pasti, Ramsay Hunt Syndrome tidak menular.

Gejala Ramsay Hunt Syndrome

Sepaham dengan Sekar, Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari FK Universitas Airlangga (Unair), Martha Kurnia Kusumawardani, mengatakan Ramsay Hunt Syndrome biasanya muncul pada orang yang pernah cacar air atau terinfeksi herpes.

Martha mendefinisikan kelainan tersebut sebagai suatu kumpulan gejala yang disebabkan adanya gangguan pada saraf fasialis di dekat telinga. Gejala utamanya, antara lain wajah terlihat menceng alias tidak lurus, serta mata dan mulut tidak bisa menutup rapat.

Perihal wajah menceng, Martha menjelaskan gejala yang demikian terkadang dirasakan secara mendadak. Pengidap sindrom ini biasanya baru menyadari ketika sedang minum, lalu tiba-tiba sudut bibirnya tak mampu tertutup rapat, sehingga membuat air minum keluar dari sudut bibir.

"Selain itu, pasien juga bisa merasakan gejala-gejala seperti telinga berdengung, hilangnya rasa pengecapan di lidah, mata nrocoh (berair), juga bisa nyeri telinga," pungkas Martha, dilansir dari laman Unair, Kamis (8/9/2022).

Ramsay Hunt Syndrome Bisa Diobati

Lebih lanjut, Martha menjelaskan bahwa Ramsay Hunt Syndrome bisa diobati sampai gejalanya membaik. Pengobatan itu dapat berupa pemberian obat anti-inflamasi dan vitamin.

Selain itu, pengobatan juga bisa dilakukan dengan melakukan terapi oleh dokter rehabilitasi medik. Terapi tersebut boleh berupa latihan wajah maupun pemberian modalitas, yaitu terapi fisik dengan menggunakan alat-alat seperti electrical stimulation atau deep heating.

"Tujuan pemberian alat-alat tersebut, selain untuk mengurangi nyeri dan inflamasi yang terjadi, juga membantu meningkatkan kekuatan otot wajah," ujarnya.

Kalau Anda merasa juga mengalami gejala-gejala yang demikian, tak ada salahnya segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, bagaimana pun jua, mencegah lebih baik daripada mengobati. (Nurisma)

Komentar
Banner
Banner