Pencak Silat

Luar Biasa, PPS Congkok Indonesia Curi Perhatian pada Kejuaraan Bela Diri di Chile

Delegasi Padepokan Pitulung Sedulur (PPS) Congkok Indonesia (ASTRABI) mencatatkan hasil positif saat mengikuti kejuaraan Pencak Silat di Chile, 12 Agustus lalu.

Featured-Image
PPS Congkok Indonesia (ASTRABI) saat menunjukan penampilan pencak silat di Chile. (foto: ASTRABI)

bakabar.com, JAKARTA - Delegasi Padepokan Pitulung Sedulur (PPS) Congkok Indonesia (ASTRABI) mencatatkan hasil positif saat mengikuti kejuaraan Pencak Silat di Chile, 12 Agustus lalu.

Dengan berkolaborasi dengan PPSCI Antofagasta, perguruan pencak silat asli Betawi itu sukses total mendulang 22 medali emas dan 8 perak dari semua kategori yang dipertandingkan di ajang bertajuk 4 To Campeonato Artes Marciales Viktor Pinilla Perez ke 4.

Pertandingan yang diselenggarakan di Gedung Olahraga Polideportivo, Mejillones, Chile ini, diikuti 11 sekolah beladiri yaitu Taekwondo 1 sekolah, Karate 3 sekolah, Kempo Karate 3 sekolah, Kyokushin 3 sekolah, dan Pencak Silat 1 sekolah.

Baca Juga: Pencak Silat Genapkan Torehan Emas untuk Merah Putih

Di turnamen itu, PPSCI Antofagasta menyertakan 25 atlet ditambah 8 atlet dari tim delegasi PPS Congkok Indonesia. 

Tampilan para pesilat, khususnya anak-anak PPS Congkok mampu menyedot minat dan perhatian warga yang datang ke arena pertandingan.

Ketertarikan mereka ini nyata terlihat dari aplus yang mereka tunjukkan dan banyak di antara pengunjung yang datang kemudian langsung mendaftarkan anak-anaknya untuk ikut belajar silat.

"ini menjadi pembuktian bahwa pencak silat punya nilai lebih dari bela diri lain, selain alat bertahan diri, pencak silat memiliki karakter budaya bangsa indonesia," ucap Ketua Umum Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) Yusron Sjarief, Rabu (16/8).

Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua Umum PSN PP DKI Jakarta, Yusron Sjarief Ingin Majukan Pencak Silat

Selain mengikuti kejuaraan, Delegasi PPSCI (ASTRABI) juga menggelar seminar Pencak Silat yang dipandu oleh Guru Besar PPSCI Bachtiar Zam’an atau yang lebih dikenal dengan panggilan Abah Meong dan diikuti oleh kurang lebih 100 peserta.

Abah Meong berharap dari kegiatan ini masyarakat Chile tidak hanya mengenal lebih dekat tentang Pencak Silat tetapi tentang Indonesia.

Tapi semangat persaudaraan yang sudah terjalin baik menjadi lebih dipererat dengan membuat program pertukaran budaya yang lebih terencana dan terstruktur, antara Indonesia dan Chile.

Editor


Komentar
Banner
Banner