Opini

Lima Salah Kaprah Caleg dan Politisi di Arena Perang Udara

Di pileg dan pilpres 2024, hampir semua politisi dan caleg sudah paham betapa dahsyatnya ruang udara. Tak perlu mengeluarkan biaya besar untuk baliho

Featured-Image
Tahun 2024, semua caleg dan capres akan mengincar media sosial

Di satu ruangan relawan calon presiden, saya jumpa anak muda itu. Dia berbicara dengan penuh semangat 45. Rupanya namanya sudah terdaftar dalam daftar caleg. Dia bercerita tentang berbagai strategi tempur yang akan dipakai untuk pileg dan pilpres 2024. Dia akan menggempur ruang udara agar kian dikenal.

Saya memintanya menunjukkan aset digital yang dimiliki. Dia memperlihatkan akun media sosial yang dia kelola bersama tim. Baru melihat 10 postingan, saya sudah bisa memastikan kalau akunnya sepi dari pantauan netizen. Dia lemah di media sosial.

Postingannya tidak cukup mengenai sasaran. Ibarat menembak, dia tidak mengenai sasaran. Dia melangkah dalam sepi di tengah hingar-bingar massa yang berjejalan di semua kanal digital. Dia seolah berteriak, tapi orang lain mengabaikannya.

Baca Juga: Di Tik Tok, Gibran Jauh Kalahkan Ganjar, Prabowo, dan Anies

Dulu, pertarungan ide berlangsung di mimbar-mimbar kampanye, rapat terbuka, pengerahan massa, roadshow keliling daerah, baliho dan spanduk, serta aksi-aksi lapangan. Kini, teritori pertarungan akan banyak bergeser di internet, khususnya media sosial.

Di pileg dan pilpres 2024, hampir semua caleg sudah paham betapa dahsyatnya menguasai ruang udara. Tak perlu mengeluarkan biaya besar untuk baliho dan alat peraga, cukup perbanyak konten, maka semua orang punya kesempatan untuk menyapa jutaan netizen. Namun tak semua orang paham bagaimana mengelola dan memenangkan media sosial.

Beberapa kalangan melansir data, pemilih terbesar adalah generasi milenial. Generasi ini tidak mau didikte di kampanye terbuka yang menghadirkan artis dangdut. Generasi ini lebih suka duduk di rumah atau warung kopi, dengan laptop dan gadget di tangan. Generasi ini lebih suka berselancar di media sosial dan memantau apa yang terjadi di situ. Ketika mereka menyukai satu figur di situ, maka mereka akan tetap memilih figur itu di dunia nyata.

HALAMAN
12345
Editor


Komentar
Banner
Banner