bakabar.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Antikorupsi Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah menilai KPK tersandera kekuasaan sehingga ogah menangkap Harun Masiku.
"Saya sejak awal saya pesimis dengan Firli cs. KPK tersandera dengan kekuasaan," kata Herdiansyah kepada bakabar.com, Rabu (26/7).
Baca Juga: Polri Buru Harun Masiku: Berada di Kamboja dan Ganti Kewarganegaraan
Menurutnya KPK bukan tak mampu mengerahkan sumber daya dan kekuatan dalam memburu Harun Masiku, tapi tak mau.
Bahkan sekaliber dengan lengkapnya instrumen hukum mestinya membuat KPK mampu untuk menangkap Harun. Tetapi diduga terjadi benturan dengan penguasa yang disinyalir memiliki irisan dalam kasus Masiku.
"Mereka enggan mengejar Harun Masiku bukan karena tidak mampu, tapi karena harus bertalian langsung dengan kekuasaan, partai yang sedang berkuasa," jelasnya.
Baca Juga: ICW Ragu Harun Masiku Jadi Marbut Masjid di Malaysia
Baca Juga: Soal Rencana Senyap KPK Ringkus Harun Masiku, MAKI: Ngeles Mulu!
Untuk itu KPK akan sulit menghadapi kenyataan untuk menjebloskan Harun Masiku ke penjara. Sebab bau amis kekuasaan menyelubungi KPK sehingga membuatnya rela melemah di hadapan hukum.
"Itu yang menyandera KPK," sambung dia.
Halaman selanjutnya: Harun Masiku Berada di Kamboja dan Ganti Kewarganegaraan
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, Irjen Pol Krishna Murti menyatakan akan segera menindaklanjuti informasi tentang buronan Harun Masiku yang dikabarkan berada di Kamboja.
Bahkan Harun Masiku disebut telah mengganti kewarganegaraan untuk bersembunyi dari jerat kasus korupsi.
"Kami akan tindak lanjuti," kata Krishna, Rabu (26/7).
Baca Juga: KPK Bantah Harun Masiku Jadi Marbut Masjid di Malaysia
Divhubinter Polri akan bekerja sama dengan KPK, Interpol, dan otoritas Kamboja untuk menindaklanjuti informasi tentang keberadaan Harun Masiku.
"Kerja sama dengan KPK dan interpol serta otoritas Kamboja," ujarnya.