Menangkap Harun Masiku

Soal Rencana Senyap KPK Ringkus Harun Masiku, MAKI: Ngeles Mulu!

Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) merespons rencana senyap KPK untuk meringkus buronan Harun Masiku.

Featured-Image
Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mengkritik rencana senyap KPK untuk meringkus buronan Harun Masiku.

bakabar.com, JAKARTA – Sikap KPK yang seakan menggembar-gemborkan rencana senyap meringkus buronan Harun Masiku menuai kritik tajam dari Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI).

Ketua MAKI Boyamin Saiman melihat rencana tersebut hanya akal-akalan KPK untuk menutupi ketidakmampuannya dalam mengejar Harun Masiku.

“Saya kira itu hanya ngelesnya KPK yang tidak bisa menangkap Harun Masiku,” ujar Boyamin saat dihubungi bakabar.com, Kamis malam (26/1).

Baca Juga: Harun Masiku Masuk Radar KPK, Boyamin: Kalau Benaran Langsung Tangkap Lah!

Boyamin lantas kembali teringat perkataan Ketua KPK Firli Bahuri yang mengatakan bahwa buronan tidak akan pernah bisa tidur dengan nyaman.

“Dulu juga Firli bilang katanya buron itu pasti tidak nyenyak tidurnya, dan kata-kata lain yang sifatnya hanya ngeles aja,” tambahnya.

Baca Juga: MAKI Sebut KPK Bohong Soal Keberadaan Harun Masiku

Hal dimaksud juga sebagai respons dari perkataan Deputi Penindakan KPK Karyoto yang pernah berkata bahwa dalam menangkap buronan harus dengan metode senyap.

“Dalam menangkap DPO, jangan digembor-gemborin,” ujar Karyoto.

Menurut Boyamin, perkataan Karyoto tersebut hanya untuk menutupi kekurangan KPK saja. Pasalnya, KPK bukan tidak bisa menangkap Masiku, tapi lembaga antirasuah tersebut memang tidak ingin menangkapnya.

“Jadi itu hanya alasan KPK karena tak mau menangkap Harun Masiku, bukannya karena dia punya bekingan siapa atau apa tapi karena emang gak mau aja,” tandas Boyamin.

Baca Juga: Dua Tahun Buron, KPK Ungkap Lokasi Harun Masiku

Boyamin juga mengatakan bahwa masyarakat tak perlu berharap banyak dari KPK untuk bisa menangkap Harun Masiku. Ia yakin ke depan KPK bakal selalu memiliki banyak alasan.

“Gak usah berharap banyak 'lah kalau KPK mau nangkep HM,” pungkasnya.

Harun Masiku menjadi buronan KPK sejak 8 Januari 2020 sialm. Politikus PDI-Perjuangan itu menghilang pasca-KPK meringkus delapan orang, salah satunya eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Masiku yang juga menjadi buruan interpol sejak 30 Juli 2021 tersebut diduga menyuap Wahyu terkait pengalihan perolehan suara Nazarudin kepada Riezky Aprilia setelah Pemilihan Legislatif 2019 silam.

Editor


Komentar
Banner
Banner