Komite Olimpiade Indonesia

Kongres KOI Siap Digelar, Pendaftaran Calon Ketua Segera Dibuka

Tim penjaring kongres Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengumumkan akan segera memulai pembukaan pendaftaran calon pengurus KOI periode baru.

Featured-Image
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari bersama panitia Kongres KOI saat konferensi pers di kantor KOI, Jum'at (26/5) - dok: NOC Indonesia

bakabar.com, Jakarta - Tim penjaring kongres Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengumumkan akan segera mulai membuka pendaftaran calon ketua umum-calon wakil ketua umum, komite eksekutif serta dewan etik pada 5-16 Juni mendatang, sebelum pada akhirnya diputuskan tanggal 18 Juni. 

Kepastian ini disampaikan langsung oleh ketua tim penjaring kongres KOI, Ngatino dalam jumpa pers yang dilakukan pada Jum'at (26/5) di kantor KOI, Senayan, Jakarta. 

Ngatino meminta kepada para calon ketua dan calon wakil ketua agar melengkapi persyaratan, serta menyerahkan dokumen secara langsung kepada tim penjaring di lantai 19 kantor KOI.

Baca Juga: Erick Beri Kode PSSI Bakal Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Ia juga menjelaskan ada minimal suara yang harus didapatkan calon ketua dan wakil ketua serta komite eksekutif. 

“Ketum-waketum mencalonkan diri sepaket dengan rekomendasi minimal 30 suara. Sementara Komite Eksekutif minimal 15 suara dan dicalonkan oleh federasi nasional mereka. Penyerahan dokumen harus diberikan langsung kepada kami Tim Penjaring yang akan berkantor di lantai 19 NOC Indonesia,” kata Ngatino.

Kongres KOI sendiri rencananya bakal dilangsungkan pada 30 Juni mendatang.

Sampai saat ini, sudah ada 66 anggota KOI yang terbagi menjadi 33 federasi nasional cabang olahraga kategori Olimpiade yang memiliki tiga suara.

Baca Juga: The Babbies Lengkapi Wakil Indonesia di Semifinal Malaysia Masters

Sisanya merupakan kategori dua cabang olahraga Non-Olimpiade yang memiliki satu suara.

Sebenarnya, total pemilik suara tercatat ada 67 federasi nasional. Hanya saja untuk Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) masih ditangguhkan. Alasannya karena sedang dalam proses pemenuhan persyaratan administrasi keanggotaan. 

“Hasil RALB memutuskan dari 67 angota NOC Indonesia, ada 66 yang terverifikasi. Perkemi, kami beri kesempatan sampai 30 Mei untuk melengkapi persyaratan administrasi keanggotaan NOC. Jika sampai waktu yang ditetapkan tidak dapat melengkapi, dalam RALB tadi sepakat bahwa Perkemi akan kehilangan keanggotaan NOC,” ujar Jadi Rajagukguk selaku ketua tim verifikasi pada Kamis (25/5). 

Baca Juga: Gandeng Juara SEA Games, Raffi Ahmad Serius Geluti Dunia Tenis

Pengumuman KOI akan melangsungkan kongres berdasarkan amanat Rapat Anggota (RA) pada 7 Maret lalu agar kongres ini dipercepat pelaksanaannya.

Setelah amanat tersebut muncul, pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal KOI, Harry Warganegara langsung bergegas membentuk kepanitiaan seperti Panitia Pengarah, Panitia Pelaksana, Panitia Tim Verifikasi, serta Tim Penjaring.

Mereka adalah perangkat kongres yang bekerja sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Peraturan Organisasi (PO).

“Kongres pemilihan diadakan 30 Juni. NOC Indonesia sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) perihal perangkat kongres yang akan bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya,” kata Harry.

Baca Juga: Soal Harga Tiket Indonesia Vs Argentina, Ini Respon Erick Thohir

Lebih lanjut, Harry menjelaskan, Panitia Pengarah diisi oleh Ketua KOI Raja Sapta Oktohari, Wakil Ketua Warih Sadono dan Komite Eksekutif (KE). Sementara Panitia pelaksana diketuai KE Ismail Ning.

Sedangkan Tim Verifikasi dipimpin KE Jadi Rajagukguk. Ia dibantu Regina Lefrandt Vega dari perwakilan PB PJSI, serta tiga anggota yaitu Wijaya Noeradi (Wakil Sekretaris Jenderal II NOC Indonesia), Didi O Affandi (PB Perpani), serta Yusran Arief (PB Forki).

Sementara untuk Tim Penjaring, Ngatino dari Pengurus Pusat Kickboxing Indonesia menjadi ketua, Ali A Patiwiri dari PB PRSI sebagai sekretaris, serta lima anggota, yaitu Sri Sundari Kencana Ayu (PB Persani), Komaruddin Simanjutak (Pertina), Anthony Charles Sunarjo (MPI), Rinaldi Duyo (IJBA), dan Anton Suseno (IOA).

Editor


Komentar
Banner
Banner