Aksi Solidaritas Rempang

Komunitas Melayu soal Rempang: Mati Berdiri Lebih Mulia daripada Hidup Berlutut

Komunitas Melayu Sumut menggelar aksi solidaritas untuk warga Rempang. Mereka mengecam tindakan aparat yang sewenang-wenang terhadap warga.

Featured-Image
Ketua Majelis Tuah Melayu Bilah Panai, Miswan Tanjung saat hadiri aksi solidaritas masyarakat Melayu di Taman Makam Pahlawan, Medan, Jumat (15/9). Foto: apahabar.com/Budi Warsito.

bakabar.com, MEDAN - Komunitas Melayu di Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi solidaritas untuk warga Rempang. Mereka mengecam tindakan aparat yang sewenang-wenang terhadap warga.

Aksi itu dilakukan di depan Taman Makam Pahlawan, Medan, Jumat (15/9). Puluhan organisasi Melayu turun untuk mendukung saudara mereka di Rempang Galang, Batam yang digusur untuk sebuah proyek.

Mereka menyatakan bahwa masyarakat Melayu tidak menolak investasi yang dilakukan pemerintah. Namun, proyek tersebut harus berpihak kepada warga setempat.

Baca Juga: Solo Peduli Melayu Desak Jokowi Batalkan Proyek Rempang Ecocity

Baca Juga: Polisi Larang Keluarga Kunjungi Tersangka Kericuhan Pulau Rempang

"Hakikat investasi untuk mensejahterakan rakyat haruslah terwujud. Bukan untuk kepentingan investor," papar Ketua Majelis Tuah Melayu Bilah Panai, Miswan Tanjung.

Dia menambahkan, masyarakat Melayu siap menerima semua konsekuensi dalam memperjuangkan warga di Rempang Galang.

"Kami tegak berdiri. Mati berdiri lebih mulia daripada hidup berlutut. Melayu bilang, raja alim raja disembah. Raja zalim raja disanggah," ujarnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner