Aksi Solidaritas Rempang

Solo Peduli Melayu Desak Jokowi Batalkan Proyek Rempang Eco-City

Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Solo Peduli Melayu melakukan unjuk rasa. Mereka mendesak pemerintah batalkan proyek Rempang Eco-City.

Featured-Image
Aksi Solo Peduli Melayu di Bundaran Gladag Solo, Jumat, (15/09). Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Solo Peduli Melayu melakukan unjuk rasa di Bundaran Gladak, Jumat, (15/9). Mereka mendesak pemerintah untuk selamatkan masyarakat Rempang.

Sejumlah peserta tampak membawa poster tuntutan penolakan. Seperti 'Selamatkan Rempang Untuk Rakyat', 'Kembalikan Rempang Pada Masyarakat dan Tanah Adat', 'Tolak Investasi Yang Menyengsarakan Rakyat', 'Tolak Perusahaan China Xinyi Group di Pulau Rempang!'

Mereka menyatakan bahwa masyarakat Rempang, Kepulauan Riau mengalami ketidakadilan. Karenanya, pemerintah harus melindungi mereka.

Sebab, tujuan bernegara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia. Kemudian, bumi dikuasai negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kemakmuran masyarakat.

Baca Juga: Polisi Klaim Warga Rempang Tak Paham Aturan Relokasi

Salah satu poster tuntutan yang dibawa peserta aksi Solo Peduli Melayu. Foto: bakabar.com/Fernando
Salah satu poster tuntutan yang dibawa peserta aksi Solo Peduli Melayu. Foto: bakabar.com/Fernando

Baca Juga: Polisi Larang Keluarga Kunjungi Tersangka Kericuhan Pulau Rempang

"Maka kebijakan pemerintah kebijakan negara harus mengacu pada dua hal itu.
Termasuk Rempang karena belum ada kesepakatan dengan warga secara penuh," kata Koordinator Aksi, Endro Sudarsono.

Pihaknya mendesak Presiden Jokowi lewat Menteri Perekonomian untuk membatalkan segala bentuk perijinan yang dikeluarkan untuk pengembangan proyek Rempang Eco City. Karena menyebabkan konflik masyarakat. 

"Di situ juga terdapat investasi asing yang merugikan masyarakat di Kepulauan Rempang," katanya.

Tuntutan selanjutnya adalah meminta pada Kapolri agar anggotanya lebih humanis dan berkemanusiaan terhadap unjuk rasa di Pulau Rempang. 

Editor


Komentar
Banner
Banner