bakabar.com, SURABAYA - Jusuf Kalla (JK) menjagokan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 mendatang. Dia pun menyodorkan nama Khofifah Indar Parawansa sebagai salah satu tokoh yang cocok menjadi cawapres Anies.
Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Ucu Martanto menilai bahwa saran JK memang cenderung memperhatikan kemungkinan perolehan suara. Sebab, Khofifah berasal dari Jawa Timur yang merupakan provinsi dengan kantong suara besar.
"Terlebih Jatim ini beririsan dengan kelompok Nahdliyin yang memiliki massa yang besar. Khofifah termasuk di dalamnya (kelompok Nahdliyin)," kata Ucu saat dihubungi bakabar.com, Kamis (30/3).
Baca Juga: Pengamat Nilai Khofifah Berpotensi Dongkrak Suara Anies Baswedan
Selain Khofifah, nama lain yang beredar untuk pendamping Anies adalah Yenny Wahid sebagai salah satu sosok Nahdliyin. Namun Ucu berpendapat bahwa elektabilitas Yenny masih kalah dengan Khofifah.
"Kalau dilihat dari parameter elektabilitas Yenny kalah dengan Khofifah," tandas Ucu.
Menurut Ucu, elektabilitas Yenny masih rendah karena dia tidak memiliki kekuatan dalam struktural Nahdlatul Ulama. Yenny hanya memiliki kekuatan di segmen kecil seperti kyai-kyai, ulama-ulama kampung dan Jaringan Gusdurian.
Baca Juga: JK Sodorkan Nama Khofifah untuk Cawapres Anies, Pengamat: Mungkin Koalisinya Buntu
"Sedangkan Khofifah bisa diterima di tingkat struktural dan kyai di kampung juga, itu plusnya," imbuh Ucu.
Selain itu, Khofifah dinilai memiliki kekuatan dari sisi elektoral. Hal ini bisa dilihat saat Pilgub 2019 yang memenangkan pasangan Khofifah dan Emil Dardak.
Ucu juga menilai dari indikator hubungan ketertarikan antara Khofifah dan Anies Baswedan saat ini tidak menutup kemungkinan sudah terbangun dengan baik.
"Tapi kita kan enggak banyak tahu, itu mungkin minusnya," papar Ucu.
Baca Juga: Usul JK Cawapres Anies dari Jatim, Nasdem Pikir-Pikir
Sementara hubungan ketertarikan antara Anies dan Yenny bisa dilihat dari pengalaman mereka berdua. Keduanya diketahui sama-sama pernah bersinggungan dan aktif di kelompok masyarakat sipil.
"Kalau Khofifah enggak punya banyak pengalaman di civil society kan," pungkasnya.