bakabar.com, Surabaya - Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Ucu Martanto angkat suara mengenai usulan Jusuf Kalla (JK) mengenai cawapres pendamping Anies Baswedan berasal dari Jawa Timur. Salah satu nama yang muncul adalah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Ucu menilai usulan JK tersebut bukan semata-mata untuk mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan, namun terjadi kemandekan komunikasi politik partai koalisi mengenai pilihan cawapres pendamping Anies.
"Bukan mendongkrak ya, tapi mungkin karena koalisinya buntu," kata Ucu saat dihubungi bakabar.com, Kamis (30/3).
Baca Juga: Pengamat Nilai Khofifah Berpotensi Dongkrak Suara Anies Baswedan
Menurut Ucu, Demokrat dan PKS terlihat buntu untuk mengusulkan sosok yang tepat dari kedua partai tersebut untuk mendampingi Anies sebagai cawapres. Walhasil, partai koalisi ikhlas membebaskan Anies untuk menentukan cawapres pilihannya.
"Itu kemungkinannya ya. Jadi JK menawarkan opsi pendamping Anies dari Jawa Timur yang sekiranya bisa diterima kedua belah pihak," papar Ucu.
Baca Juga: Usul JK Cawapres Anies dari Jatim, Nasdem Pikir-Pikir
Sebelumnya, Nasdem, Demokrat, dan PKS kompak menandatangani Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Perwakilan Anies di tim kecil, Sudirman Said menyatakan ketiga partai tersebut siap mendukung penuh Anies di Pilpres 2024.
“Telah ditandatanganinya piagam Koalisi Perubahan. Intinya adalah dengan piagam itu maka secara formal, kolektif, ketiga partai telah memutuskan secara bulat mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024,” kata Sudirman, Jumat (24/3) kemarin.