Prosesi Mengulur Naga

Kesultanan Kukar Gelar Prosesi Bersejarah, Mengulur Naga Sepanjang 31 Meter

Ritual bersejarah kembali mengisi rangkaian pesta rakyat Erau Adat Pelas Benua tahun 2023., di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara.

Featured-Image
Prosesi Mengulur Naga dari Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura: Foto, Istimewa.

bakabar.com, TENGGARONG - Ritual bersejarah kembali mengisi rangkaian pesta rakyat Erau Adat Pelas Benua tahun 2023. Acara itu dilaksanakan di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura atau Museum Mulawarman, Minggu (1/10).

Prosesi adat itu dilakukan dengan mengulur replika naga sepanjang 31,5 meter, dengan kepala dan ekor yang terbuat dari kayu. Sementara naga terbuat dari rangka rotan dan bambu yang dibungkus kain berwarna kuning, dihiasi kain perca warna-warni sebagai sisiknya.

Ritual mengarak naga itu sudah dijalankan secara turun temurun yang dimulai dengan mengarak Sepasang Naga Laki dan Naga Bini.

Baca Juga: Semarakan Erau, Lomba Balap Ketinting Sedot Perhatian Warga Kukar

Perarakan Naga menggunakan kapal melintasi keraton kesultanan menuju Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana. Kapal yang membawa sepasang naga terlebih dahulu singgah di Tepian Aji, Samarinda Seberang untuk ritual lainnya.

“Di Kutai Lama Naga Laki dan Naga Bini akan dilarungkan tubuhnya ke Subgai Mahakam. Sementara kepala dan ekornya akan dibawa dan disemayamkan kembali di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura di Tenggarong,” ujar Bupati Kukar, Edi Damansyah disampaikan Asisten I, Sekertariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Ahmad Taufik Hidayat.

Kukar Mitra Pembangunan IKN-bakabar.com
Kukar Mitra Pembangunan IKN.Foto: Diskominfo.

Acara mengarak naga itu erat kaitannya dengan kisah kemunculan Putri Karang Melenu. Permaisuri dari Raja pertama Kutai, Aji Batara Agung Dewa Sakti, yang merupakan asal mula keluarga Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Baca Juga: Merakyat, Kukarland Festival 2023 Sediakan Area Khusus Difabel

Kemunculan sang permaisuri dikisahkan terjadi secara misterius dari dasar Sungai Mahakam. Bayinya terbaring di atas sebuah gong yang dijunjung oleh seekor naga yang muncul dari pusaran air.

Replika naga dalam upacara mengulur naga, merepresentasikan makhluk legendaris dalam legenda Putri Karang Melenu tersebut.

“Prosesi ini adalah suatu tradisi mengenang bagaimana prosesi ini terjadi di hulu dusun yang sekarang menjadi Kutai Lama, sudah turun temurun," tambahnya.

Setiap tahun, ritual mengulur naga selalu diikuti dengan antusias oleh masyarakat Kukar dan sekitarnya. Menariknya saat naga diarak menuju Kutai Lama untuk dihanyutkan di Sungai Mahakam di Tenggarong, masyarakat ramai belimbur atau saling menyiram air.(ADV/Diskominfo Kukar)

Editor


Komentar
Banner
Banner