Kabar Pasar

Kejatuhan Silicon Valley Bank Selimuti Perdagangan Saham IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami penurunan sebesar 0,05 persen atau minus 3 poin ke level 6.762 pada perdagngan sesi I.

Featured-Image
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia. Foto: Detik.com

bakabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami penurunan sebesar 0,05 persen atau minus 3 poin ke level 6.762 pada perdagangan sesi pertama.

Investor saat ini masih diselimuti rasa cemas akibat kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) yang merupakan salah satu perbankan terbesar di Amerika Serikat. Kejatuhan tersebut cukup berdampak mengingat SVB merupakan perbankan yang paling banyak mendanai perusahaan startup teknologi.

Kejatuhan bank tersebut akibat kegagalan dari salah satu startup teknologi yang di danainya. Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan pasar dalam negeri khawatir terhadap efek domino yang ditimbulkan dari kejatuhan SVB.

Menindaklanjuti persoalan SVB, Regulator keuangan Amerika Serikat menetapkan rencana untuk memberikan dana talangan terhadap pemilik deposito dan lembaga keuangan SVB, untuk mencegah risiko sistemik yang akan terjadi.

Baca Juga: Awal Pekan, IHSG Melemah Jelang RDG Bank Indonesia

“Pasar juga berspekulasi dampak kenaikan suku bunga agresif yang dilakukan oleh bank sentral, The Fed,” ujar Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (13/3).

Di sisi lain, bank sentral jepang, BoJ telah menetapkan kebijakan untuk tidak mengubah tingkat suku bunga negaranya. Saat ini, suku bunga acuan Jepang tetap pada level minus 0,1 persen.

Kemudian pada kondisi politik China, Li Qiang ditetapkan sebagai perdana menteri baru oleh Xi Jinping. Terpilihnya perdana menyeri baru China memberi harapan adanya perubahan terhadap kebijakan ekonomi negaranya yang juga berpengaruh secara global.

Baca Juga: Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS, IHSG Berpeluang Sideways

“Li Qiang merupakan salah satu loyalis dari Presiden Xi Jinping,” imbuhnya.

Pada sesi pertama hari ini, terpantau beberapa emiten mengalami kenaikan terbesar, yaitu AMAN, CUAN, WSKT LAJU, PTIS, PDPP. Kemudian untuk emiten dengan penurunan paling dalam, yaitu RCCC, FUTR, TRON, SKBM, WAPO.

Editor


Komentar
Banner
Banner