Kabar Pasar

Awal Pekan, IHSG Melemah Jelang RDG Bank Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan melemah 11,43 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.753,8.

Featured-Image
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan melemah menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan diselenggarakan pada pekan ini.

IHSG dibuka melemah 11,43 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.753,8. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,28 poin atau 0,24 persen ke posisi 934,8.

"Pekan ini, investor dapat mencermati rilisnya data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Jika BI kembali hawkish, berpeluang menambah tekanan pada IHSG," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (13/3).

BI akan kembali menggelar RDG pada Rabu dan Kamis pekan ini atau 15-16 Maret 2023, yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75 persen.

Baca Juga: CUAN Resmi Melantai di Bursa, Saham Dibuka Naik 24,55 Persen

Baca Juga: BEI Suspensi Saham Fortune Mate Indonesia, Mirae: Colling Down

Selain itu, ada potensi angin segar dari pengumuman dividen sejumlah emiten bank besar, yang akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada pekan ini.

Pekan ini, Investor bisa memperhatikan sejumlah data penting yang akan rilis, seperti data Inflasi AS periode Februari pada Selasa (14/3), neraca perdagangan Indonesia periode Februari pada Rabu (15/3), suku bunga acuan BI periode Maret pada Kamis (16/3), serta inflasi zona Euro periode Februari pada Jumat (17/3).

Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (10/3) lalu. Investor khawatir dengan tingkat kesehatan bank-bank di AS, setelah kegagalan bank startup, Silicon Valley Bank.

Regulator Perbankan California pada Jumat (10/3) mengumumkan penutupan Grup Keuangan Silicon Valley Bank (SVB), yang keruntuhannya merupakan yang terbesar sejak Washington Mutual bangkrut pada 2008, memicu krisis keuangan.

Editor


Komentar
Banner
Banner