Sejarah Indonesia

Kebersamaan Bung Karno dan Fidel Castro Dalam Rokok

Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau biasa disapa Bung Karno dikenal sebagai salah seorang penikmat rokok dan cerutu.

Featured-Image
Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dan Presiden Kuba Fidel Castro. Foto: National geographic

bakabar.com, JAKARTA – Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau biasa disapa Bung Karno dikenal sebagai salah seorang penikmat rokok dan cerutu. hal itu yang mendekatkannya dengan Fidel Castro.

Fidel Castro merupakan Presiden Kuba sampai dengan 24 Februari 2008. Ia memimpin negara tersebut setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Fulgencio Batista dalam revolusi Kuba.

Soekarno dan Fidel Castro sendiri sering terlihat saling berangkulan dalam beberapa momen. Bahkan Bung Karno sempat diundang ke Kuba untuk menemui Castro yang tengah merayakan revolusi.

Baca Juga: Peru Gemparkan Ilmuwan dengan Penemuan Fosil Terbesar di Dunia

Undangan itu diterima oleh Bung Karno bertepatan saat Fidel Castro belum lama menggulingkan rezim Batista. Hal itu yang menunjukkan kedekatan antar kedua pemimpin tersebut.

Dilansir dari National geographic, Bung Karno menggambarkan pengalamannya berada di pusat kota Havana, dipenuhi dengan suasana revolusi yang sangat kental.

Menurut Bung Karno, ketika berada dalam rombongan dari Jakarta yang tiba di pusat kota Havana, ia dibawa dalam iring-iringan mobil yang meluncur di jalan raya yang mulus.

Baca Juga: Ko Khoen Gwan, Tionghoa Pemasok Senjata untuk Pejuang RI di Magelang

Tiga sepeda motor di depannya membuka jalan sebagai kawal depan konvoi. Tiba-tiba, pimpinan kawal depan itu memberi tanda agar konvoi berhenti. Maka berhentilah semua kendaraan dalam iringan tersebut.

Seketika, rombongan iring-iringan dari Indonesia menjadi bingung, termasuk Bung Karno di antaranya. Pemimpin kawal depan itu terlihat memutar balik sepeda motornya dan mendekat ke mobil yang membawa rombongan Bung Karno.

Pemimpin konvoi itu berhenti di samping pintu kemudi untuk melakukan komunikasi dengan sang sopir. Sopir yang merupakan juga orang Kuba, mulai berkomunikasi dengan bahasa Spanyol.

Baca Juga: Strategi Hitler Kuasai Nazi dan Kendalikan Tentara Berdarah Dingin

Disertai gerakan tangan, sang sopir nampaknya memahami tindakan apa yang harus ia lakukan. Masih dalam kondisi bingung, Bung Karno dengan tenang memperhatikan interaksi kedua orang Kuba itu.

Tiba-tiba sopir yang membawa Soekarno beserta rombongannya mengeluarkan korek api dari kantung bajunya. Sementara, sang pemimpin kawal depan konvoi mengeluarkan cerutunya. Ternyata ia hanya mau pinjam korek dari temannya.

Cerutu itu kemudian dinyalakan oleh sang pemimpin kawal depan konvoi. Setelah nyala cerutu di bibirnya, sang pemimpin konvoi memberi hormat kepada Bung karno lalu bergegas kembali memimpin konvoi.

ia meneruskan tugas memimpin konvoi sambil meng-isap cerutu dengan nikmatnya. Rupanya Bung Karno cukup mengerti, Kuba masih dalam suasana revolusi. Fidel Castro dan orang-orang Kuba begitu menyambut Bung Karno dengan hangat. Tak lupa rokok, jadi alat pemersatu mereka.

Editor


Komentar
Banner
Banner