Fosil

Peru Gemparkan Ilmuwan dengan Penemuan Fosil Terbesar di Dunia

Negara Peru baru saja membuat sejumlah ilmuwan gempar. Mereka menemukan fosil dari hewan terbesar di dunia.

Featured-Image
Ilustrasi dari Colossal Peruvian Whale. Foto: NBC News

bakabar.com, JAKARTA Negara Peru baru saja membuat sejumlah ilmuwan gempar. Mereka menemukan fosil dari hewan terbesar di dunia.

Menukil dari laman Reuters, fosil itu ditemukan oleh ilmuwan Peru pada Kamis (3/8). Fosil itu kemudian dinamai Perucetus Colossal atau paus kolosal Peru dan memiliki nama ilmiah "Colossal Peruvian Whale”.

Hewan itu diperkirakan telah hidup pada 38-40 juta tahun yang masuk ke dalam zaman Eosen. Berdasarkan susunan fosil yang telah ditemukan, hewan tersebut memiliki kerangka mirip dengan hewan manatee tapi masih termasuk ke dalam keluarga paus.

Ilmuwan memperkirakan ukuran fosil itu sebesar 66 kaki atau 22 meter dengan berat diperkirakan 340 meter metrik ton atau setara dengan 340.000 kg. Ukuran tersebut jauh lebih berat dari paus biru yang hidup di masa ini dan lebih besar dari fosil dinosaurus yang pernah ada.

Diperkirakan berat minimum dari hewan itu adalah 85 ton sampai dengan 180 ton. Hewan itu diperkirakan lebih besar dari fosil dinosaurus Argentinosaurus yang memiliki berat mencapai 76 ton.

Baca Juga: Bahan Bakar Fosil, Sumber Energi Berbiaya Paling Murah

Argentinosaurus sendiri merupakan dinosaurus darat yang memiliki leher panjang, berkaki empat dan termasuk ke dalam golongan hewan herbivora. Argentinosaurus diperkirakan telah hidup pada 95 juta tahun lalu dan fosilnya ditemukan di Argentina.

Sebagian fosil dari Perucetus kini telah diangkut dari pesisir gurun Peru Selatan. Bagian fosil yang telah ditemukan mencakup 13 tulang belakang, 4 tulang iga dan satu tulang panggul.

Perucetus diperkirakan memiliki cara hidup seperti dugong, dimana hewan itu hanya berenang di dekat dasar laut dan bukan merupakan predator yang aktif berburu.

Hewan itu juga diperkirakan merupakan perenang yang lambat karena memiliki volume tulang yang sangat besar. Kemudian hanya memakan hewan kecil yang hidup di antara terumbu karang.

Editor


Komentar
Banner
Banner