bakabar.com, LUMAJANG - Petugas gabungan dari berbagai instansi berhasil memadamkan sebagian dari kobaran api akibat karhutla di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Selasa (12/9).
Sebelumnya, Senin (11/9) kobaran api bahkan telah merembet hingga ke vegetasi di sepanjang tebing jalan Lumajang-Malang. Informasi BPBD Jatim menyebut kobaran api hampir melalap Kafe Bromo Hillside di Pos Jemplang, Malang.
Untuk memadamkan kobaran api, sepanjang malam puluhan personel gabungan bekerja bahu membahu. Api baru bisa dikendalikan pada pukul 12.20 WIB, Selasa (12/9). Sejumlah personel yang terlibat berasal dari BPBD Jatim, Brigdalkarhut Mahameru, Polsek, dan sejumlah relawan.
Meski kobaran api berhasil ditangani dengan baik, pihak TNBTS dan personel gabungan masih memantau dan berjaga di Pos Jemplang. Hal itu dilakukan, sebagai upaya antisipasi karena api bisa kembali berkobar sewaktu-waktu.
Baca Juga: Kebakaran di TNBTS Masih Menyala, 4 Pintu Masuk Ditutup Total
Terhitung sudah 6 hari, tim Brigdalkarhut Mahameru ikut membantu proses pemadaman api di TNBTS. Vito Rumayan (19), relawan yang tergabung dalam Brigdalkarhut Mahameru mengungkapkan, titik api baru sempat muncul dan mendekati Pos Jemplang dan Kafe 360° Bromo Hillside.
"Kemarin api sempat membesar dan merembet dekat dengan pos Jemplang dan Kafe 360°" jelas Vito
Berbekal jetshooter, ranting basah, dan puluhan mobil tangki dikerahkan untuk membantu proses pemadaman api. Selain itu, sebuah helikopter pengangkut air dari Danau Ranupani turut dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman. Kesiapsiagaan itu yang menyebabkan kobaran api lebih cepat teratasi.
"Proses pemadaman memakai jetshooter, ranting basah, dan puluhan mobil tangki. Lalu, ada helikopter juga yang mengangkut air dari Ranupani" terangnya.
Baca Juga: BPDB Probolinggo Fokuskan Pemadaman di 3 Titik Karhutla TNBTS
Saat melakukan upaya pemadaman, kobaran api yang membesar sempat menyebabkan sejumlah petugas mengalami sesak nafas. Namun beruntung akibat hembusan angin kencang, tim gabungan bisa berpindah lokasi untuk menyelamatkan diri.
"Beruntungnya, asap tidak sampai terhirup petugas ataupun warga sipil yang kebetulan lewat." ujar Vito.