News

Kalah Senior, Kapolri Berani Usut Herry Rudolf Nahak?

Nama Herry Rudolf Nahak jadi perbincangan hangat terkait tambang ilegal di Kaltim oleh Ismail Bolong beranikah Kapolri?

Featured-Image
Herry Rudolf Nahak, Kasespim Lemdiklat Mabes Polri. Foto via Sindonews

bakabar.com, JAKARTA - Nama Inspektur Jenderal (Irjen) Herry Rudolf Nahak tengah disorot. Eks kapolda Kalimantan Timur itu santer disebut-sebut mengelola uang koordinasi dari pengusaha tambang ilegal, Ismail Bolong.   

Dugaan praktik gratifikasi hasil tambang ilegal tersebut mencuat dari kesimpulan penyelidikan tim Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divpropam Mabes Polri, 7 April 2022.

Pengelolaan dana dilakukan satu pintu melalui direktur kriminal khusus Polda Kaltim untuk dibagikan kepada kapolda, wakapolda, irwasda, dirintelkam, dirpolairud serta kapolsek.

Isu setoran liar dari pengusaha tambang ilegal di Benua Etam ke para petinggi Polri sebelumnya mencuat setelah beredarnya video pengakuan Ismail Bolong.

Baca Juga: Putri Candrawathi Terpapar Covid, Sidang Secara Online

Eks personel intel berpangkat terakhir Aiptu di Polresta Samarinda itu mengaku menyetor sejumlah dana ke Komjen Agus Andrianto di ruang kerja Kabareskrim Polri, dalam bentuk dolar Amerika sebanyak 3 kali

Masing-masing Oktober, November dan Desember 2021 senilai Rp2 miliar tiap bulannya, dana sebanyak itu diduga uang pelicin agar polisi menutup mata soal bisnis tambang ilegal di Santan Ulu, Marangkayu, Kutai Kartanegara.

Menariknya, belakangan Ismail menglarifikasi videonya tersebut. Ia mengaku berada di bawah tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang kini duduk di kursi pesakitan.

Kendati begitu, Ferdy Sambo bekas atasan Hendra sekaligus kepala Divisi Propam Mabes Polri membenarkan adanya penyelidikan terhadap Kabareskrim Komjen Agus.

"Ya sudah benar itu suratnya," ujar Sambo di sela sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Joshua, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa siang (22/11).

Baca Juga: Polisi Temukan 2 Ponsel Keluarga Kalideres Berisi Chat Emosi Negatif

Sambo tak mengomentari adanya isu gratifikasi yang menyeret Komjen Agus. Namun ia mengonfirmasi kebenaran surat penyelidikan yang beredar di publik. "Tanyakan ke pejabat yang berwenang," terangnya.

Rudolf Nahak dikenal sebagai polisi berlatar serse yang memiliki segudang prestasi. Selesai di Densus 88, senior Listyo Sigit itu juga sempat menjadi direktur tindak pidana umum Mabes Polri.

Dimutasi akhir 2021 lalu, lulusan terbaik akademi polisi 1990 itu kini menjabat kepala sekolah staf dan pimpinan menengah (kasespim) Lemdiklat Polri.

Buntut kegaduhan video Ismail Bolong, Kapolri Sigit sudah mengeluarkan perintah penangkapan. "Agar tak terus menimbulkan polemik, saya perintahkan tangkap," ujar Sigit, baru tadi.

Pengusutannya ada di halaman selanjutnya...

HALAMAN
12
Editor
Komentar
Banner
Banner