bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini menguat menjelang laporan inflasi dalam negeri pada Maret 2023.
IHSG dibuka menguat 29,78 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.835. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,27 poin atau 0,67 persen ke posisi 943,9.
"Sentimen positif datang dari rilis inflasi PCE di Amerika Serikat (AS) yang melambat dan meningkatkan konfidensi pasar global bahwa tren suku bunga akan berbalik turun dalam jangka menengah," tulis tim riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (3/4).
Dari dalam negeri, pasar menantikan laporan inflasi Indonesia Maret 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini, yang diperkirakan melambat menjadi 5,2 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 5,47 persen yoy.
Baca Juga: Siap Melantai, Arsy Buana Travelindo Tetapkan Harga IPO Rp140 per Saham
Baca Juga: Literasi Keuangan di Kota Jambi, BEI Hadirkan Warung Saham Rakyat
Dari mancanegara, keputusan mengejutkan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar 1,16 juta barel per hari akan kembali menopang pergerakan sektor energi di tingkat global.
Secara teknikal, pullback resistance level dan terbentuknya lower high lower low akan memberikan tekanan lanjutan terhadap IHSG pada perdagangan hari ini. IHSG berpotensi melemah berada pada level support 6.755 dan level resistance 6.830.
Sementara itu, bursa AS bergerak menguat pada perdagangan Jumat lalu. Pasar mendapatkan sentimen positif dari rilis inflasi indeks harga personal belanja (PCE) sebesar 0,3 persen month to month (mtm).
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi konsensus sebesar 0,4 persen mtm. Pasar menjadi yakin bahwa suku bunga The Fed akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat.