bakabar.com, JAKARTA - Sepekan terakhir Indonesia dibuat ribut KPK. Firli Bahuri jadi tersangka, lalu dicopot sebagai ketua, hingga OTT suap proyek jalan di Kalimantan Timur.
Setidaknya, tiga peristiwa itulah yang menyita banyak perhatian publik. Selain ada beberapa kasus lainnya. Berikut bakabar.com merangkum berita terpopuler sepekan terakhir.
WamenkumHAM Eddy Hiariej Muncul di DPR
WamenkumHAM Eddy Hiariej jadi sorotan legislator di Senayan. Ia menghadiri rapat bersama Komisi III DPR RI, Selasa (21/11).
Yang membuatnya jadi sorotan, lantaran Eddy berstatus tersangka dugaan gratifikasi. Status itu ditetapkan KPK.
Kemuncilannya sempat disentil Anggota Komisi III Benny K Harman. Politikus Demokrat itu bahkan meminta Eddy tak berada di dalam ruangan jika tak menjelaskan statusnya.
"Kalau tidak, kami usulkan supaya yang bersangkutan tidak berada di ruangan ini,” tegasnya.
Ketua KPK Firli Bahuri Mendadak Jadi Tersangka
Mengejutkan, Polda Metro Jaya mengumumpkan penetapan tersangka Firli Bahuri. Pengumuman itu dilakukan, Rabu (22/11) tengah malam.
Ketua KPK itu ditetapka sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak punya klaim. Mereka menetapkan Firli sebagai tersangka berdasarkan bukti yang cukup. Ia sudah dua kali dimintai keterangan.
Firli Dicopot, Presiden Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK
Tak kalah bikin riuh. Yakni pencopotan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK. Yang ditunjuk menggantikannya adalah Nawawi Pomolango.
"Presiden Joko Widodo telah menandatangani keppres pemberhentian sementara Ketua KPK Firli Bahuri," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dikutip dalam keterangannya, Jumat (24/11) malam.
Keputusan memberhentika Firli diambil Presdien Jokowi pada Jumat (24/11). Dan menunjuk Nawawi sebagai pengganti sementara.
Keppres itu ditandatangani Jokowi sesaat setelah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Ia baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Papua dan Kalimantan Barat.
OTT KPK di Kaltim Seret Kepala Satker BBPJN
Tak kalah menggemparkan adalah operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Kalimantan Timur. Di mana menyeret pejabat BBPJN yang menerima suap.
Ada dua nama pejabat yang terlibat. Kepala Satker BBPJN Kaltim Tipe B, Rahmat Fadjar dan PPK pada Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Kaltim, Riado Sinaga.
Tak cuma mereka berdua, tiga nama kontraktor juga jadi tersangka. Pertama adalah pemilik PT Fajar Pasir Lestari (FPL) Abdul Nanang Ramis bersama staf sekaligus menantunya; Hendra Sugiono. Kemudian ada Direktur CV Bajasari, Nono Mulyanto.
Mereka tertangkap tangan saat bertransaksi di Kantor BBPJN Kaltim, , Kamis (23/11) tadi.