bakabar.com, JAKARTA - Membeludaknya tenaga honorer di Indonesia berpotensi mengakibatkan pembengkakan anggaran negara.
"Yang pasti ada [potensi], kalau makin banyak anggaran makin besar. Duitnya kalau tidak ada bagaimana?" ujar Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio kepada bakabar.com, Jumat (21/7).
Baca Juga: Honorer Dihapus Ganti Konsep PNS Part Time, Pengamat: Cuma Ganti Nama
Menurutnya, faktor membeludaknya honorer di lingkungan pemerintahan, khususnya pemerintah daerah, sebab masih maraknya praktik pegawai titipan.
Karena itu, kata Agus, pemerintah mesti mengambil langkah strategis. Salah satunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Baca Juga: Pegawai Honorer Resmi Dihapus, PANRB: Tidak Ada PHK Massal
Kebutuhan masyarakat dalam lapangan pekerjaan baru tidak terpenuhi sebab masih berlangsungnya praktik korupsi dan makelar di Indonesia.
"Jangan dikorupsi dan berantas makelar-makelar," tegasnya
Sebelumnya, Menteri PAN-RB Azwar Anas mengatakan bahwa jumlah tenaga honorer di lingkungan pemerintahan, khususnya pemerintah daerah, membengkak hingga hampir 6 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Dari jumlah tenaga honorer sebanyak sekitar 400.000 pada tahun 2018 kini sudah membengkak menjadi 2,3 juta orang.