Kenaikan Harga Telur

Harga Telur Ayam Ras di Pasar Tradisional Tigaraksa Merangkak Naik

Harga telur ayam ras di pasar tradisional Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten terus merangkak naik hingga menembus angka Rp32.000 per kilogram.

Featured-Image
Ilustrasi - Sejumlah harga telur di Pasar Tradisional Kabupaten Tangerang merangkak naik. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Harga telur ayam ras di pasar tradisional dan toko sembako, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten terus merangkak naik hingga menembus angka Rp32.000 per kilogram yang berlangsung sejak satu minggu terakhir.

"Sudah hampir seminggu harga telur terus naik, mulai dari Rp31.000 per kilogram. Sampai sekarang jadi Rp32.000 perkilogramnya," ucap Santi (42) salah satu pedagang telur ayam di Pasar Gudang Tigaraksa, Tangerang, Rabu (17/5).

Menurutnya, harga telur sebesar Rp32.000 per kilogramnya itu dinilai terlalu tinggi bila dibandingkan dengan harga sebelumnya yang hanya mencapai Rp27.000 sampai Rp28.000 per kilogram.

"Jelas ini terlalu tinggi kalau dibanding dengan harga sebelumnya yang hanya Rp28.000 per kilogramnya. Tapi kita (pedagang) mau gimana lagi cuma bisa menyesuaikan," katanya.

Baca Juga: Harga Telur Tembus Rp33 Ribu Perkilo, Pedagang: Pembeli jadi Berkurang

Kendati demikian, kata Santi, dari kenaikan harga telur ayam tersebut berdampak terhadap penurunan omzet para pedagang karena banyak konsumen yang batal membeli telur dalam jumlah besar.

"Biasanya banyak konsumen belanja itu dengan jumlah banyak. Sekarang, belinya cuma sedikit. Kadang setengah kilo," tutur dia.

Hal senada juga dikatakan Husen (38), salah satu pedagang sembako di Pasar Gudang Tigaraksa bahwa kenaikan harga telur saat ini mencapai Rp1.000 per tiga harinya.

"Dari setelah lebaran itu yang harganya sekitar Rp28.000 naik Rp1.000 per tiga hari, jadi Rp29.000. Kemudian, kembali naik jadi Rp30.000 dan sampai sekarang jadi Rp32.000," ungkapnya.

Baca Juga: Harga Telur Naik, PPRN: Banyak Yang Hajatan Setelah Lebaran

Ia menyebutkan, dengan terjadinya kenaikan harga telur itu tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil jualannya, karena sebelum hasil penjualannya di tokonya juga mengalami stabil.

"Kalau pengaruh tidak besar juga, karena dari sebelumnya sebelum harga telur naik itu penjualan kita tidak besar," terangnya.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat menyampaikan dalam beberapa pekan terakhir sejumlah harga kebutuhan pangan di pasar tradisional yang di bawah pengawasannya itu telah mengalami kenaikan harga.

Seperti dari hasil pantauan petugas di lapangan, terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan itu pada tiga sektor diantaranya adalah harga telur ayam broiler, cabe dan bawang.

Baca Juga: Harga Telur Naik, Pemerintah Lakukan Sejumlah Langkah Antisipasi

"Harga telur ayam broiler cenderung naik dalam beberapa minggu ini. kemudian, harga cabe belum turun sejak minggu pertama bulan Mei 2023, selanjutnya harga bawang merah dan bawang putih juga belum mengalami penurunan sejak minggu pertama bulan Mei 2023 itu," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan sejumlah harga bahan pokok seperti telur, cabai dan bawang tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti ketersediaan atau distribusi belum stabil dan cuaca buruk yang membuat stok dan hasil panen petani berkurang.

"Kalau telur kita belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, jadi kita masih didatangkan dari Pulau Jawa," katanya.

Ada dalam upaya melakukan penanganan kestabilan harga dan ketersediaan barang, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan terus melakukan operasi pasar secara rutin di beberapa pasar tradisional. Sehingga pihaknya pun nantinya mengupayakan untuk menyediakan komoditas telur ayam ras dalam operasi pasar tersebut.

"Pemantauan ketersediaan terus dilakukan jangan sampai barangnya kosong di pasaran. Dan berkomunikasi dengan distributor atau agen telur untuk mencari dan memenuhi stok berbagai sumber produksi telur," kata dia.

Editor
Komentar
Banner
Banner