Komoditas Telur

Harga Telur Naik, Pemerintah Lakukan Sejumlah Langkah Antisipasi

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan pihaknya terus menjaga stabilitas dan keseimbangan harga telur di tingkat peternak, pedagang, dan konsumen.

Featured-Image
Pedagang telur ayam di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Jumat (17/3). (Foto: apahabar.com/Ryan Suryadi)

bakabar.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan pihaknya terus menjaga stabilitas dan keseimbangan harga telur di tingkat peternak, pedagang, dan konsumen.

Upaya tersebut dilakukan melalui program strategis seperti pelaksanaan bantuan pangan telur dan daging ayam, pemantauan pergerakan harga di seluruh provinsi dan kabupaten atau kota, serta fasilitasi distribusi jagung ke daerah sentra peternakan untuk menjaga harga pakan.

"Beberapa bulan terakhir usaha pemerintah memang untuk menyiapkan harga yang wajar. Hal ini sesuai dengan arahan bapak presiden yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga di tingkat peternak, pedagang dan konsumen," kata Arief dalam keterangan resmi di Jakarta Selasa (16/5).

Untuk melakukan keseimbangan dalam hal harga, pemerintah telah menyalurkan bantuan telur dan daging ayam untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS).

Baca Juga: Keanekaragaman Pangan, Bapanas: Penting bagi Ketahanan Pangan

"Saat ini pemerintah sedang menjalankan program bantuan untuk 1,4 juta KRS di 7 provinsi dengan memberikan telur ayam 1 pack dan 1 ekor daging ayam karkas bersama ID FOOD, Holding BUMN Pangan. Program ini akan berjalan selama 3 bulan. Mulai April sampai Juni 2023," ungkap Arief.

Lebih lanjut, untuk memastikan dilakukannya langkah mitigasi yang cepat, Bapanas melalui aplikasi Panel Harga Pangan dengan enumerator yang tersebar di 514 kabupaten atau kota terus melakukan monitoring dan pemantauan pergerakan harga telur di setiap harinya.

“Kita pantau terus pergerakan harganya setiap hari. Apabila ada indikasi kenaikan harga baik di tingkat produsen dan konsumen kita lakukan intervensi," ujarnya.

Ketika harga di tingkat produsen sedang jatuh, Bapanas segera meminta BUMN Pangan menyerap dengan harga terbaik untuk kebutuhan bantuan pangan atau Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Baca Juga: Penuhi Target Gula Nasional, Bapanas Optimistis Rendemen Tebu Meningkat

“Apabila kondisi harga di produsen naik, kita cek jika masalahnya di harga pakan yang tinggi, kita upayakan untuk fasilitasi pendistribusian pangan komoditas jagung dari sentra produksi ke titik yang membutuhkan pasokan jagung untuk stabilkan harga pakan,” paparnya.

Menurut Arief, Bapanas saat ini secara konsisten memfasilitasi jagung dari Gapoktan di sentra produksi seperti NTB dan Sulawesi Selatan ke peternak di Pulau Jawa, seperti Blitar, Kendal, Solo Raya, dan Lampung. Sampai saat ini telah dilakukan fasilitasi distribusi jagung sebanyak 4,4 juta kg.

Sementara terkait dengan menjaga keseimbangan harga telur, upaya yang dilakukan harus menyeluruh. Mulai dari memastikan stabilitas pasokan harga komoditas pakan di hulu hingga biaya logistik di hilir.

Baca Juga: Stabilitas Pangan, Bapanas: Kunci Inflasi Ramadan 2023 Lebih Rendah

"Tentunya itu memerlukan sinergi dan kerja bersama,” ujar Arief.

Saat ini berdasarkan data Panel Harga Pangan per 14 Mei 2023, rata-rata harga telur di tingkat produsen berada di Rp 25.840 per Kg, sedangkan di tingkat konsumen Rp 29.737 per Kg.

Editor
Komentar
Banner
Banner