bakabar.com, BANJARBARU – Tim Hukum Pasangan Calon Gubernur Kalsel Denny Indrayana-Difriadi memastikan bakal menggugat hasil pemilihan suara ulang (PSU) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Rencana kami menuju MK sudah bulat,” kata Tim Hukum H2D, Raziv Barokah, kepada bakabar.com, Jumat (11/6) siang.
Dia mengatakan berkas gugatan akan segera disampaikan ke MK dalam waktu dekat.
“Segera, setelah objek perkara ditetapkan,” ujarnya.
Dia memperkirakan persiapan yang dilakukan bisa lebih cepat daripada gugatan sebelumnya. Dia juga menyebut laporan masyarakat mengenai kecurangan sangat banyak.
Sebelumnya, Denny Indrayana mengungkap sejumlah alasan mengapa dia akan kembali menggugat hasil PSU Pilgub Kalsel.
"Berdasarkan laporan dari relawan kami di lapangan, kecurangan yang terjadi di PSU ini sangat luar biasa. Ini alasan kami akan kembali menggugat ke MK," tulis Denny melalui Kuasa Hukumnya, Raziv Barokah, Rabu malam.
Dugaan itu mulai dari bagi-bagi uang yang cenderung dibiarkan, mobilisasi massa, dan intimidasi preman di TPS.
"Basis massa kami tidak mendapat undangan dan tidak diizinkan memilih. Ada juga NIK yang ditulis di undangan berbeda dengan yang di KTP, lalu di TPS ditolak untuk memilih. Dan banyak laporan lain yang kami terima perihal abnormalitas dalam penyelenggaraan PSU ini," tegasnya.
Raziv menyebut sederet temuan tersebut sebagian alasannya menggugat kembali ke MK.
"Masih sangat banyak modus dugaan kecurangan yang kami temui di lapangan," tandasnya.
Sebelumnya, atas perintah MK, KPU telah menggelar pemungutan suara ulang di tujuh kecamatan di Banjarmasin, Banjar, hingga Tapin pada 9 Juni kemarin.
Hasil sementara, pasangan calon Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMu) unggul 51,2 persen. Sedang, paslon 02 Denny-Difriadi (H2D) kalah dengan 48,8 persen.
Untuk diketahui, PSU yang dilaksanakan kali ini merebutkan 266.736 suara.
